Tampilkan postingan dengan label BPN 30 Day Ramadhan Blog Challenge 2022. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BPN 30 Day Ramadhan Blog Challenge 2022. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 April 2022

Membuat Meal Plan Untuk Bulan Puasa

 

Tantangan hari ke 6 BPN Blog Challenge 2022 sebenarnya adalah rekomendasi restoran untuk pesan online. Tapi saya hanyalah anak desa yang jarang sekali makan di luar atau pesan makanan online. Ongkos kirim pesan makanan online dari kota menuju rumah saya bisa untuk satu porsi sendiri loh. Kan sayang uangnya hihi. Jadi saya ingin membuat blogpost tentang meal plan atau rencana menu makanan.

Bagi yang belum tahu apa sih meal plan itu? Jadi secara singkatnya, meal plan merupakan perencanaan menu-menu makanan yang akan dibuat dalam waktu tertentu, misalnya untuk 1 Minggu. Saya rasa membuat meal plan sangat membantu para ibu yang sering kebingungan mau masak apa. Ini juga menjadi salah satu cara menghemat keuangan. Kok bisa gitu?

Iya dong, karena dengan membuat perencanaan menu makanan menjadi tahu apa saja yang perlu dibeli dan tidak. Jadi tidak asal beli bahan makanan tanpa tujuan. Ibu juga harus tahu waktu maksimal penyimpanan bahan makanan supaya tidak tersisa dan akhirnya mubadzir terbuang. Itulah kenapa meal plan biasanya dibuat hanya untuk waktu maksimal satu minggu. Biasanya bahan makanan segar paling lama bertahan dalam chiller kulkas hanya 1 minggu, bahkan ada yang lebih cepat rusak.

Sudah tahu kan apa itu meal plan? Nah sekarang saya akan memberikan contoh meal plan untuk bulan puasa.

Meal plan untuk bulan puasa

Bunda bisa berkreasi sesuai dengan menu favorit keluarganya masing-masing. Tips membuat meal plan mudah yaitu:

  • Kumpulkan menu utama favorit keluarga. 
  • Letakkan menu tersebut satu hari satu menu utama
  • Kumpulkan juga menu cemilan dan letakkan setiap hari satu menu cemilan.
  • Lakukan yang sama untuk menu minuman dll.

Contoh:

Misalkan menu favorit keluarga bunda yaitu soto ayam, rawon, gule, cumi asam manis, rendang sapi. Soto ayam jadikan menu hari Senin, rawon untuk hari Selasa, gule untuk hari Rabu, dan seterusnya. Jadi tidak akan kebingungan mau buat menu makanan apa untuk besok dan lusa.

Apakah bunda sudah pernah mencobanya? Kalau belum, coba yuk bikin meal plan mumpung ramadhan juga masih lama nih.

Continue reading Membuat Meal Plan Untuk Bulan Puasa

Selasa, 05 April 2022

Hikmah Puasa Di Rumah Aja Akibat Pandemi

 

Terkadang kita harus mengambil nilai positifnya dari sebuah kejadian atau peristiwa. Jangan memandang buruknya terus, tetapi fokus saja ke hal baiknya.

Seperti pandemi Covid-19 ini. Kalau melihat nilai negatifnya ya banyak banget. Hidup seperti berubah total akibat dari banyaknya kasus Covid-19 di berbagai belahan dunia. Akan tetapi kita bisa mencari nilai positifnya.

Sudah tahun ketiga kita menjalani bulan Ramadan bersama pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan kita semua harus tetap puasa di rumah aja. Ada loh hikmah yang bisa diambil dari peristiwa ini. Yuk dibahas apa saja sih hikmahnya.

  • Lebih fokus beribadah

Ramadan merupakan bulan suci yang penuh dengan pahala. Segala aktivitas baik yang dilakukan selama bulan puasa akan mendapatkan balasan pahala, insyaallah. Apalagi ibadah. Banyak sekali amalan selama Ramadan yang bisa dilakukan.

Apalagi selama pandemi Covid-19 beruntung sekali hanya puasa di rumah aja. Kita bisa lebih fokus dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan tanpa distraksi pengen kesana pengen kesini. Waktu untuk membaca Alquran lebih banyak, shalat bisa tepat waktu, shalat Sunnah tanpa nanti dan tapi.  Yuk bersyukur dan lebih perbanyak ibadah daripada mengeluhnya.

  • Tidak menghabiskan uang untuk buka bersama

Kita semua tahu pada bulan Ramadan biasanya pengeluaran lebih membengkak daripada hari-hari biasa. Padahal makan lebih teratur, waktunya lebih sedikit, tapi kok pengeluaran lebih banyak yaa hehe

Salah satu yang menyebabkan pengeluaran lebih banyak yaitu acara buka bersama. Apalagi jika teman banyak, acara buka bersama pun menjadi lebih sering.  Tapi tenang, selama masa pandemi Covid-19 kita bisa menghemat sedikit pengeluaran dengan tidak melakukan buka bersama. Dengan ditiadakannya acara buka bersama, selain menjaga kesehatan badan, kesehatan keuangan juga terjaga.

  • Lebih dekat dengan keluarga

Hikmah puasa di rumah aja yang selanjutnya adalah lebih dekat dengan keluarga. Larangan bepergian menjadikan kita terpaksa harus tetap berada di rumah.  Keluarga yang sering ditinggalkan karena banyaknya aktivitas di luar rumah, kini bisa bersama-sama terus.

Buka bersama cukup dilakukan di rumah saja. Ibadah pun dapat dilakukan bersama-sama dengan anggota keluarga serumah. Waktu untuk keluarga jauh lebih banyak dibandingkan dengan biasanya. Nah inilah momen yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga.

Selain buka bersama keluarga di rumah, shalat tarawih juga dapat dilakukan di rumah. Ayah menjadi imam dan makmumnya istri dan anak. Wah bonding antar anggota keluarga semakin erat nih dan hubungan keluarga semakin harmonis.

  • Menghindari godaan dari luar

Keluar rumah di bulan puasa banyak banget godaannya, entah itu makanan, minuman, atau yang lain. Dengan adanya pandemi dan meminimalkan keluar rumah, berarti sudah satu tingkat menghindari godaan-godaan di luaran sana yang bisa mengganggu ibadah puasa.

  • Terhindar dari penyakit menular

Salah satu tujuan dari di rumah aja saat adanya pandemi adalah meminimalisir terhindarnya penyakit menular, terutama penyakit sedang mewabah yang mengakibatkan munculnya pandemi tersebut. Angka menularnya Covid-19 sangat cepat hingga banyak sekali kematian di berbagai daerah. Tidak mau kan sampai tertular bahkan hingga meninggal dunia. Semoga kita semua diberikan keselamatan dan panjang umur. Aamiin.

Bagi saya sendiri yang lebih berkepribadian introvert tidak keberatan sama sekali dengan adanya aturan #dirumahaja. Tidak ada yang berubah dalam kehidupan sehari-hari saya. Meskipun tidak ada pandemi Covid-19 saya tetap lebih banyak beraktivitas di rumah, khususnya saat puasa pasti puasa di rumah aja.

Namun Alhamdulillah sekali di puasa tahun ini pandemi sudah lebih membaik. Buka bersama boleh dilakukan tapi harus tetap menjaga jarak. Shalat tarawih juga bisa dilaksanakan di masjid atau musholla lagi. Mari kita berdoa semoga pandemi Covid-19 bisa hilang dari bumi ini dan tidak ada penyakit turunan lainnya. Aamiin.

Continue reading Hikmah Puasa Di Rumah Aja Akibat Pandemi

Senin, 04 April 2022

Ide Menu Buka Puasa Praktis dan Sehat, Cocok Untuk Diet

Ide menu buka puasa praktis dan sehat

Ide menu buka puasa praktis sudah tentu banyak dicari disaat bulan Ramadan. Selain memperbanyak ibadah, Ramadan identik dengan makanan. Iya kan? Hehe

Akhir-akhir ini saya lebih suka mencari menu makanan yang praktis tapi tetap sehat dan tidak membengkakkan badan 😁. Beranda Instagram juga berseliweran resep makanan. Apalagi sejak punya anak yang sudah MPASI lebih rajin lagi mencari resep dari Instagram. Ya resep makanan yang bisa dimakan oleh orang tuanya sekaligus aman untuk anak. Akun dokter spesialis anak dan dokter spesialis gizi menjadi incaran saya untuk difollow dan mempraktekkan resep yang disajikan.

Salah satu dokter yang saya ikuti yaitu dr. Tan Shot Yen. Beliau adalah dokter spesialis gizi yang rajin banget mengedukasi seputar makanan sehat. Resep yang dibagikan Indonesia banget, bahan-bahannya merupakan bahan lokal yang mudah didapat disekitar.

Beberapa hari yang lalu saya menemukan salah satu resep makanan dan sudah coba buatkan untuk anak saya yang usianya 1 tahun. Alhamdulillah dia mau makan. Bahan-bahannya mudah, murah, dan cara pembuatannya tidak susah. Cocok juga untuk yang sedang menjalani diet tapi tetap makan enak.

Oh yaa untuk takaran bahannya dikira-kira sendiri saja ya. Saat buat untuk anak saya kemarin juga diperkirakan sendiri. Ibu kan pintar dan instingnya tidak perlu diragukan lagi wkwk. Meskipun saya belum buat untuk versi dewasanya, tapi saya yakin menu ini enak. Untuk anak yang bahannya tidak lengkap saja sudah enak, segar, dan wangi banget. Pas untuk dijadikan menu buka puasa praktis.

Resep Soto Boyolali Musim Pandemi

Bahan: Daging ayam, air

Aromatik: bawang merah, bawang putih, lada, garam, kunyit (jika suka kuah kuning), Daun salam, sereh, jahe geprek

Topping: kol, tomat, seledri, daun bawang, jeruk nipis, telur rebus

Sambal: cabe rawit, bawang putih, garam

Cara Membuat:

  •   Rebus daging ayam tanpa tulang. Suwir-suwir dan masukkan lagi ke dalam air rebusan daging tadi sebagai kuah. Jadi kuahnya langsung dari air rebusan daging (kaldu ayam). Jangan dibuang air rebusan daging ayam. Sisakan sedikit untuk membuat cemilan. Tips: supaya airnya bening jangan tutup saat merebus
  •   Haluskan bawang merah, bawang putih, lada, garam, dan kunyit jika suka kuah kuning. Lalu masukkan ke dalam kuah. Aduk-aduk sebentar
  •   Masukkan daun salam, sereh, dan jahe geprek sebagai aromatik untuk menambah aroma wangi.
  •   Tambahkan irisan halus kol, irisan tomat, seledri dan daun bawang. Jangan masak terlalu lama agar sayur masih segar.
  •    Sajikan bersama nasi selagi masih hangat
  •    Jika suka boleh kucuri jeruk nipis dan tambahkan telur rebus
  •   Buat sambal jika suka pedas. Ulek cabe rawit, bawang putih, dan garam.

Sangat mudah, bukan?

Bagaimana, apakah tertarik untuk mencoba menu praktis dan sehat ini? Tanpa minyak, tanpa oseng, tanpa kerupuk jika mau benar-benar makan sehat.

Tidak lupa sebagai menu buka puasa pasti ada minuman. Kalau ingin menu sehat bisa membuat es kelapa muda.

Resep Es Kelapa Muda Gula Merah

Bahan:
Kelapa muda
Biji selasih
Gula merah (opsional)
Es batu (opsional)

Cara Buat:

  • Rendam dulu biji selasih dengan air panas 
  • Selagi nunggu biji selasih mengembang, kerok kelapa muda, taruh dalam gelas atau wadah bersama air kelapa. 
  • Campur kelapa muda beserta airnya dengan biji selasih
  • Tambahkan gula merah jika ingin lebih manis. Jika tidak juga tidak apa-apa
  • Terakhir tambahkan sedikit es batu jika ingin lebih dingin. Sajikan

Resep es kelapa muda sebenarnya bisa dimodifikasi dengan menambahkan sirup. Tetapi disini kita lebih fokus untuk menu buka puasa sehat yang cocok untuk diet, jadi tidak perlu lagi ditambah dengan sirup. Cukup gula merah sedikit saja.

Rasanya menu buka puasa belum lengkap tanpa ada camilan. Nah saya akan membagikan resep lumpia sehat. Resep ini juga saya peroleh dari dr. Tan Shot Yen.

Resep Lumpia Basah

Bahan kulit: Telur, air

Bahan isian: Telur, bawang putih, sedikit kuah ayam, tahu potong kotak kecil, ayam, jamur, garam, lada, tauge,

Bahan pelengkap: Kacang tanah, kemiri, ebi, cabe, bawang putih, jeruk limau

Cara membuat:

Kulit:

  • Kocok telur, tambahkan air sebanyak ½ cangkang setiap telur yang dipakai
  • Dadar dengan api kecil sekali dan lebarkan

Isian:

  • Cincang halus bawang putih dan sangrai dengan api kecil
  • Masukkan sedikit kuah ayam untuk menambah rasa gurih alami
  • Kocok 1 butir telur dan buat telur orek
  • Masukkan tahu, ayam cincang, dan jamur cincang
  • Tambahkan garam dan lada. Koreksi rasa
  • Masukkan tauge dan masak jangan sampai layu
  • Angkat jika sudah matang

Pelengkap (Sambal Kacang):

  • Sangrai kacang tanah, kemiri, dan ebi hingga matang
  • Haluskan dan tambahkan cabe, bawang putih, dan perasan jeruk limau
  • Tambahkan sedikit air untuk membuatnya seperti selai

Penyajian:

  • Isi dadar telur tipis tadi dengan isian yang sudah dibuat.
  • Gulung dan rekatkan dengan menyematkan sejumput selada
  • Sajikan bersama sambal kacang

Lengkap sudah menu buka puasa praktis dan sehat yang cocok untuk diet. Jangan lupa dipraktekkan dan sajikan dengan cinta untuk keluarga tercinta ya bund.

Selamat berpuasa. Semoga lancar puasanya. Aamiin


Continue reading Ide Menu Buka Puasa Praktis dan Sehat, Cocok Untuk Diet

Minggu, 03 April 2022

Tempat Ngabuburit Asik Untuk New Mom

 

Status new mom atau ibu baru atau ibu muda adalah gelar yang cocok untuk saya saat ini. Pada blogpost sebelumnya sempat diceritakan bagaimana saya melewati dua Ramadhan dengan status new mom. Rasanya berbeda, pasti. Sangat jauh berbeda.

Sebelum ada anak, Ramadhan berlalu begitu saja. Paling aktivitasnya hanya kebanyakan tidur dan rebahan. Dan setelah punya anak tidak ada lagi kata rebahan dalam hidup saya. Mungkin ibu yang sudah banyak anak tertawa membaca ini 😁

Sore hari menjelang buka puasa pun saya jarang sekali sibuk. Sesekali bantu ibu mempersiapkan menu buka puasa di dapur. Selebihnya yaa santai lagi sambil scroll sosial media 😁

Tidak ada bagi saya acara ngabuburit jalan-jalan menelusuri jalanan. Mungkin masa muda saya kurang berwarna ya wkwk. Hal pertama yang membuat saya tidak pernah atau jarang ngabuburit yaitu tidak ada teman. Duh kayak rasanya dikucilkan nggak sih hehe.

Memang tidak punya teman sebaya di kampung tempat saya tinggal. Saudara pun juga banyak yang sudah berkeluarga. Saya punya adik laki-laki. Tapi ya begitulah laki-laki perjaka selalu pergi sendiri entah kemana.

Disisi lain selain alasan itu semua, umur juga menjadi salah satu sebab. Saya sudah bisa disebut wanita dewasa, sudah berkeluarga dan saat ini sudah memiliki anak. Keinginan untuk ngabuburit, menghabiskan waktu naik motor keliling kota mulai sedikit mereda. Apalagi saya adalah seorang introvert. Lebih suka di rumah, berkumpul bersama keluarga, saudara, dan tetangga sembari menunggu waktu buka puasa tiba.

Kehidupan sebagai ibu telah sukses merubah acara ngabuburit saya. Tempat ngabuburit asik sebagai ibu ya hanya di sekitaran rumah saja. Paling--paling depan rumah dan ke rumah tetangga atau saudara dekat. Kegiatan saat sore hari menjelang buka puasa ya tetap membersamai anak. Puasa hari pertama kemarin, menjelang waktu buka saya masih sibuk membuat menu makan sore untuk si kecil. Karena tidak ada yang menggantikan momong dan baru ada yang ngajak dia main setelah mandi sore, ya sudah mepet waktu buka baru dibuat.

Bisa jadi keesokan harinya berbeda lagi. Mungkin ngajak anak jalan sambil naik kereta dorongnya, atau sekedar di depan rumah saja. Pengen ngabuburit ke luar rumah ajakin anak naik motor juga belum bisa. Suami kerja di luar kota dan pulangnya hanya sebulan sekali.

Segitu saja cerita tentang ngabuburit ala saya sebagai new mom yang sangat disibukkan dengan anak bayi. Full curhat gapapa kan yaa hehe

Continue reading Tempat Ngabuburit Asik Untuk New Mom

Sabtu, 02 April 2022

Puasa Saat Pandemi Di Desaku, Adakah Perbedaan?

Puasa Saat Pandemi corona

Sudah tahun ketiga kita melewati bulan Ramadhan beriringan dengan pandemi Covid-19. Puasa saat pandemi Corona sangat mengubah tradisi spesial Ramadhan di berbagai daerah. Banyak yang harus berkorban tidak bertemu dengan keluarganya demi menjaga kesehatan agar tidak sampai tertular Corona Virus. Virus yang sangat cepat menyebar, bahkan tak sedikit yang meninggal dunia akibat virus ini.

Saya akan cerita puasa saat pandemi, suasana bulan Ramadhan selama masa pandemi di daerah tempat tinggal saya. Saya tinggal di pedesaan pinggiran kota. Kalau saya perhatikan, masyarakat pedesaan yang mayoritas bekerja sebagai petani justru jarang yang terkena sakit Covid-19. Kalaupun ada yang sampai sakit, bisa jadi karena mereka ada riwayat kontak dengan orang yang datang dari daerah kota.

Berkaitan dengan Ramadhan, mungkin terasa sekali ya kalau didaerah perkotaan besar perubahan dan perbedaannya antara Ramadhan biasanya dengan Ramadhan saat pandemi. Namun di desa saya tidaklah demikian. Tidak banyak perbedaan bagi kami yang hidup di pedesaan.

Tarawih Berjamaah

Kalau pemerintah memberikan aturan untuk melaksanakan tarawih di rumah masing-masing, di desa saya tarawih tetap dilaksanakan secara berjamaah. Memang mungkin lingkupnya lebih kecil dibandingkan dengan di perkotaan. Masyarakat sekitar tarawih di sebuah musholla yang jamaahnya hanya terdiri dari penduduk satu RT, itupun tidak seluruhnya sholat jamaah di situ. Kalau ada orang dari luar, bisa jadi pendatang yang pulang rantau.

Mau disebut tidak menaati aturan, ya bisa jadi. Sejak Covid-19 sedang parah-parahnya dulu, warga desa saya, tepatnya warga RT tempat saya tinggal tetap tarawih berjamaah tanpa ada yang berbeda. Tidak pakai masker, tidak jaga jarak juga.

Mungkin seperti ini tidak untuk dicontoh masyarakat yang hidup di daerah kota. Apalagi yang jamaahnya datang dari berbagai daerah. Kalau ada salah satu yang sakit, akan lebih sulit untuk mencari orang yang menyebarkan sakit tersebut.

Alhamdulillahnya selama 2 tahun belakangan melaksanakan shalat tarawih berjamaah, warga se-RT saya tidak ada yang sakit sampai divonis kena Covid-19.

Ngabuburit

Umumnya, saat Ramadhan tiba, yang paling dinantikan adalah moment buka puasa. Sebelum buka puasa tiba, banyak orang yang keluar rumah sekedar untuk ngabuburit sambil menunggu waktu buka atau sengaja pergi untuk membeli menu buka puasa dan menu ta’jil.

Namun saat pandemi kemarin saya lihat di sosial media banyak yang mengeluh tidak bisa ngabuburit. Itu juga tidak berlaku untuk orang-orang di sekitar rumah saya. Entah pandemi atau tidak, tidak banyak orang yang jalan-jalan sore atau ngabuburit itu. Hanya beberapa orang mungkin mereka yang masih tergolong muda yang seringkali jalan sore menghabiskan waktu untuk menanti waktunya buka puasa.

Buka Bersama

Buka bersama atau biasa disebut bukber menjadi salah satu tradisi saat bulan puasa. Moment ini dijadikan sebagai kesempatan untuk kumpul bareng teman, keluarga, rekan kerja, hingga alumni.

Saat pandemi tahun pertama itu yang paling ketat. Tidak boleh ada yang namanya buka bersama. Bahkan buka puasa tidak diizinkan makan di tempat, harus dibawa pulang.

Balik lagi kepada kami yang hidup di desa, acara buka bersama masih dilakukan jika ada yang punya hajat. Jadi, pandemi atau tidak sih sama saja ya.

Buka puasa bagi kami adalah saat yang tepat untuk kumpul bareng keluarga serumah. Walaupun ada aturan tidak boleh buka puasa bersama di luar, bagi kami buka bersama di rumah bareng keluarga, makan menu masakan yang dibuat ibu saja sudah cukup.

Tidak Ada Orang Rantau Yang Pulang

Tetangga saya bahkan saudara banyak sekali yang menghidupi dirinya atau keluarganya dengan merantau ke luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri. Sebelum Ramadhan atau mendekati hari raya Idul Fitri adalah saatnya mereka kembali ke kampung halaman berkumpul dengan keluarganya untuk merayakan hari raya bersama.

Namun sangat menyedihkan ketika pandemi 2 tahun lalu, yang keadaannya masih sangat parah, orang yang merantau terpaksa tidak bisa pulang kampung. Musholla kami yang biasanya lebih penuh jamaahnya karena datangnya orang dari rantau itu, saat itu menjadi lebih sedikit.

Bagi mereka yang punya keluarga sedang merantau pasti merasakan sekali bedanya. Kalau biasanya setiap Ramadhan bisa berkumpul, tapi karena pandemi, hanya bisa berkomunikasi melalui telepon atau video call.

Puasa Saat Pandemi Tahun 2022

Alhamdulillah pandemi Covid-19 saat ini sudah semakin membaik dengan adanya vaksin. Aturan pemerintah tentang shalat tarawih dan mudik sudah lebih longgar daripada 2 tahun lalu.

Masyarakat diperbolehkan shalat tarawih berjamaah asalkan tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku yaitu pakai masker dan jaga jarak. Bagi yang ingin mudik juga sudah diizinkan dengan syarat sudah melakukan vaksin booster. Mudik dari luar negeri juga sudah boleh, tentunya dengan aturan yang berlaku.

Saudara saya pulang dari Malaysia juga sudah bisa. Aturannya yaitu harus sudah vaksin booster dan menjalani PCR setelah sampai Indonesia. Setelah dinyatakan negatif boleh lanjut perjalanannya pulang tanpa adanya karantina lama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sepertinya tahun ini sudah sangat membaik dan semoga saja akan terus membaik agar kita bisa berkumpul lagi bersama keluarga menyambut Hari Raya Idul Fitri. Aamiin.

 

 

 

 

Continue reading Puasa Saat Pandemi Di Desaku, Adakah Perbedaan?

Jumat, 01 April 2022

Puasa Hari Pertama Tahun 2021 dan 2022 Yang Berbeda

 

Hari pertama puasa 2022

Alhamdulillah puasa hari pertama 2022 ini insyaallah sudah bisa menjalankan ibadah puasa lagi. Anak sudah umur 1 tahun dan sedang aktif-aktifnya. Ada rasa berdebar juga nih, bagaimana ya nanti menjalankan puasa sambil momong anak yang sedang aktif merangkak kesana-kemari, panjat-panjat pagar, panjat meja, kursi, suka mengeksplor apapun yang menurutnya menarik.

Saya telah melewatkan satu bulan penuh Ramadhan tahun lalu. Saat itu kebetulan saya baru melahirkan anak pertama dan masih dalam masa nifas, tentu saja sudah tidak bisa melakukan ibadah spesial Ramadhan. Jangankan ibadah, suasana Ramadhan saja sudah tidak terasa saking menikmatinya menjadi ibu baru. Ya, nikmat-nikmat gimana gitu hehe. Apalagi bayi yang masih baru lahir sangat rewel, belum lagi jahitan masih basah, duh rasanya subhanallah.

Hari pertama puasa sampai hari ini masih menjadi perdebatan, banyak yang bertanya-tanya, puasa hari pertama hari apa ya. Masyarakat di lingkungan juga banyak yang berbeda pendapat. Tapi saya sebagai masyarakat awam yang ilmu agamanya masih dangkal banget, ikut apa kata kementerian agama saja.

Berbeda pendapat sah-sah saja. Mereka yang menentukan puasa pertama hari Sabtu atau Minggu sudah pasti punya dasar masing-masing. Kalau menurut saya sih, ikuti saja sesuai keyakinan masing-masing. Daripada tidak puasa, itu lebih buruk kan?

Balik lagi ke cerita sebagai new mom.

Kalau tahun lalu saya juga sendirian jagain bayi saya. Sungguh menantang dan benar-benar menguras kesabaran. Karena pada saat itu anak saya masih bayi, maunya tidur dipangku atau digendong, ASI belum lancar, sedangkan saya masih merasakan sakit bekas jahitan, mau berdiri susah, duduk tidak nyaman, ngantuknya nggak bisa ditahan. Tahun yang sangat menguras emosi dan memberikan banyak pelajaran dan pengalaman sekali.

Ibu saya yang biasanya membantu, kalau bulan ramadhan tidak bisa lagi membantu setelah dhuhur sampai buka puasa. Beliau harus segera ke dapur menyiapkan menu buka puasa. Karena satu rumah kami banyak anggota, ibu juga harus lebih awal masaknya. Banyak yang harus disiapkan supaya nggak keteteran sampai waktu buka puasa tiba.

Tidak kalah bikin was-was adalah saat buka puasa tibalah saatnya si kecil rewel wkwk. Waktu tarawih tiba, saat itu juga dia rewel lagi. Terpaksa neneknya selama satu bulan tidak bisa ikut tarawih. Ada satu lagi yaitu saat jam sahur, entah kenapa hampir satu bulan Ramadhan saat sahur bayi nangis. Saya yang masih baru menjadi ibu hanya merasa takut, cemas, khawatir kalau-kalau si kecil kesakitan, tapi kita sebagai orang dewasa tidak bisa mengerti. 

Beda dengan tahun ini. Anak saya sudah agak besar. Hari-hari biasa, terkadang saya benar-benar sampai kewalahan mengejar anak mengeksplorasi seluruh ruangan rumah. Apalagi kalau malam hari, saya sudah sangat lelah tapi si kecil belum juga tertidur.

Selama bulan Ramadhan nanti sepertinya saya bakalan lebih full time lagi bareng si kecil, seperti Ramadhan sebelumnya. Kalau biasanya neneknya yang membantu momong saat sore hari, bulan puasa tidak akan ada yang bantu momong lagi. Duh harus siap tenaga ekstra nih. Stok kesabaran juga wajib banget ditambah ini mah hihi.

Kalau tahun lalu rasa sabar yang diuji, kali ini sepertinya lebih dan lebih lagi. Dulu kalau lapar bisa makan. Nah sekarang beda cerita. Lebih banyak yang diuji nih. Kesabaran, rasa lapar, hawa nafsu, wah banyak ya. Semoga saya kuat dan tabah menghadapinya wkwk.

Beruntungnya saya tidak menyusui. Kalau sambil menyusui saya tidak tahu lagi bisa ikut puasa atau tidak. Bakalan tambah banyak lagi ujiannya kalau sekaligus sebagai ibu menyusui. Dan lagi beruntung sekali masih tinggal bareng orang tua. Tidak perlu masak sendiri sudah tinggal makan aja. Alhamdulillah ya hehe.

Yang paling menyenangkan sepertinya saat buka puasa. Tidak sabar menunggu moment buka puasa hari pertama bareng anak bayi. Pasti dia juga happy banget. Semua orang yang menyayanginya berkumpul dan makan bareng.

Karena si kecil sudah agak mengerti dan paham diajak berkomunikasi, semoga bulan Ramadhan kali ini tidak seheboh dan semenegangkan tahun lalu. Sepertinya dia sudah bisa diajak buka puasa bareng dengan tenang. Di jam sahur seharusnya dia masih tertidur lelap, tapi tidak tahu selama bulan puasa nanti apakah masih tidur lelap atau ikutan bangun 😁

Menu buka puasa hari pertama nanti apa ya?

Hmm sepertinya belum ada planning. Apapun yang dimasak ibuku pokoknya the best lah.

Oh ya info terbaru dari hasil sidang isbat Kementerian Agama Indonesia menyatakan dan mengumumkan bahwa puasa hari pertama dilaksanakan pada hari Minggu, 03 April 2022. 

Itulah sekelumit cerita hari pertama puasa yang sepertinya akan terjadi lusa. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

Mungkin ada tips dari para ibu-ibu yang sudah berhasil melewati Ramadhan bersama si kecil yang sedang aktif? Bisa share di kolom komentar ya.

Continue reading Puasa Hari Pertama Tahun 2021 dan 2022 Yang Berbeda