Cerita segala sesuatu terkait lahiranku sudah upload di postingan kemarin. Kali ini dilanjutkan ceritanya tentang bagaimana keadaan bayiku saat kontrol lagi di rumah sakit. Btw aku kenalin nama panggilan anakku Azka. Jadi disini aku akan menyebutkan namanya saja.
Aku dan Azka diizinkan pulang dari rumah sakit setelah rawat
inap 3 hari 2 malam. Untuk kontrol nifas boleh dimanapun yang terdekat dengan
rumah. Tapi untuk bayiku wajib kontrol ke rumah sakit lagi setelah 3 hari
pulang. Mengingat dia lahir prematur dan berat badannya rendah jadi harus diperiksa
dokter lagi tumbuh kembangnya.
Kontrol Pertama
Bayiku kontrol pertama kali yaitu 3 hari setelah pulang.
Hari Selasa pulang, hari Jum’at lah kita kontrol.
Selama 3 hari dirawat sendiri di rumah itu dia jarang sekali
membuka matanya. Aku dan ibuku selalu siaga memberikan minum setiap 2 jam
sekali. Saat itu masih minum susu formula dan sesekali ASI. ASI ku belum keluar
banyak, terpaksa dibantu dengan susu formula. Apakah mungkin tidak adanya IMD
(Inisiasi Menyusu Dini) menjadi salah satu penyebab ASI tidak lancar ya?
Dia sudah terlanjur nyaman minum dari dot karena di rumah
sakit selama rawat inap 3 hari itu sudah terbiasa minum dari dot. Minum dari
dot tidak butuh energi banyak untuk nyedot nya. Nah itulah dia tidak mau
mengenyot payudara. Alhasil ASI pun keluarnya sangat sedikit. Tiap disodorin
payudara dia nangis kejer karena ASInya nggak keluar. Dan aku nggak tega
melihat bayi sekecil itu nangis kejer, akhirnya kembali lagi ke dot.
Tidak mudah untuk memberikan minum ke bayi lahir prematur. Bayiku
minumnya sangat sedikit, bahkan 30 ml saja habisnya bisa sampai 1 jam. Waktunya
lebih banyak buat tidur.
Hari itu tepat hari Jum’at, aku, suami, dan ibuku kembali ke
rumah sakit untuk kontrol Azka. Sungguh sangat tidak tega sebenarnya bawa bayi yang
masih merah kemana-mana, tapi mau bagaimana lagi, kita harus lakukan demi
kesehatannya.
Karena biasanya rumah sakit sangat ramai dan harus segera
dapat nomor antrian sepagi mungkin, pagi itu jam 05.00 WIB suamiku sudah
berangkat ke rumah sakit supaya dapat nomor antrian awal. Setelah dapat nomor
antrian, suamiku pulang lagi menjemput kami. Sekitar jam 06.30 WIB kami
berangkat ke rumah sakit bawa si kecilku.
Walaupun dapat nomor antrian awal, harus tetap nunggu agak
lama juga. Sebelum dokter datang, sekitar jam 08.00 WIB pasien mulai dipanggil
untuk skreening awal, ditimbang berat badan dan diukur panjang badannya.
Setelah itu kita nunggu dokternya datang. Sekitar jam 09.00 WIB
mulai dipanggil satu per satu. Sampai tibalah giliran Azka. Dokter memeriksa hanya
sebentar dan ternyata divonis kena kuning. Penyakit kuning normal terjadi pada bayi
baru lahir sekitar 1-3 hari apalagi prematur. Kuning pada bayi ini sebenarnya bisa
dilihat dengan mata telanjang. Badan dan putih matanya terlihat menguning
Menurut alodokter.com, bayi kuning merupakan dampak dari tingginya
kadar bilirubin dalam darah, yaitu zat berwarna kuning yang diproduksi tubuh saat
sel darah merah pecah. Saat itu dokter langsung merujuk ke laboratorium dilakukan
tes darah untuk mengetahui kadar bilirubin. Karena Azka berat badannya masih rendah,
badannya seperti hanya ada tulang dan kulit saja, sangat sulit ngambil sampel darahnya.
Bahkan petugas laboratorium sampai tidak tega menyuntik kakinya yang masih sangat
kecil dan kurus itu. Diusahakan terus sampai mendapat sampel darah secukupnya.
Selanjutnya yang tidak kalah membosankan yaitu menunggu hasil
lab. Tidak masalah menunggu lama kalau untuk orang dewasa saja. Yang bikin ketar-ketir
disini adalah ada bayi sangat kecil ikut nunggu lama. Sungguh tidak tega lihat kondisinya.
Didalam ruangan terkena dinginnya AC, di luar ruangan panas. Serba bingung kan.
Sedangkan matanya masih tetap terpejam dalam gendongan neneknya.
Hampir jam 11.00 WIB hasil lab baru keluar. Bilirubin Azka memang
agak tinggi. Jadi Azka harus menginap 24 jam lagi di rumah sakit. Sendirian. Tanpa didampingi orang tua. Aku harus
terpisah lagi 24 jam dengan anakku. Duh hatiku rasanya sudah tidak karuan. Rasa
takut, khawatir, semua bercampur jadi satu tidak bisa dijelaskan.
Selanjutnya kami menuju ke pendaftaran rawat inap. Disini lagi
dan lagi nunggu lama. Salahnya sumiku tidak bilang kalau pasiennya bayi dan minta
didahulukan. Setelah sekitar 15-20 menit belum juga dipanggil barulah suamiku bilang
ke bagian pendaftaran tadi minta segera didahulukan. Alhamdulillah adminnya mengerti
dan akhirnya kami segera masuk mengantarkan Azka ke tempat perawatannya.
Kepala ruangan bayi menjelaskan kalau hasil tes darah Azka bilirubinnya
tinggi. Bilirubin yang semakin tinggi bisa membahayakan bayi. Jadi treatment yang
diberikan yaitu fototerapi. Bayi disinar dengan cahaya khusus didalam sebuah box
dalam keadaan telanjang. Fungsinya untuk menghancurkan dengan cepat bilirubin tadi
agar bisa dikeluarkan melalui urin atau feses sampai bilirubin kembali normal. Bilirubin
Azka memang diatas rata-rata tapi tidak tinggi terlalu banyak. Perawatan cukup dilakukan
24 jam saja.
Aku, suami, dan ibuku harus meninggalkan Azka sementara waktu
dengan hati yang tidak tenang. Tidak sabar menunggu hari esok segera tiba dan membawa
Azka pulang kembali.
Karena orang tua, termasuk ibu bayi tidak diizinkan masuk ke
dalam ruang perawatan, aku harus sesering mungkin mengirimkan ASI. Di rumah aku
rajin memompa ASI walaupun yang keluar setetes-tetes dan hanya dapat 30ml dari dua
payudara. Aku harus semangat demi anakku. Walaupun hanya 30 ml juga diantar ke rumah
sakit oleh suamiku. Suamiku mengantar ASI hari Jum’at sore dan Sabtu pagi.
Hari Sabtu kemudian..
Karena katanya Azka hanya dirawat selama 24 jam, dan dia masuk
ruangan sekitar jam 11.00 – 12.00 WIB, dijam itu aku sangat menunggu telepon
dari rumah sakit. HP selalu berada di dekatku.
Yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Sekitar jam 15.00 WIB
HP suami berbunyi. Senangnya aku, ternyata itu panggilan dari rumah sakit menginformasikan
kalau Azka sudah siap dijemput. Cepat-cepat mandi dan langsung berangkat. Selalu
dong kami bertiga formasinya, aku, suami, dan ibuku hehe. Aku dan suami yang masuk
ke ruangan, sedangkan ibuku menunggu diparkiran karena yang punya akses masuk hanya
orang tua bayi.
Wah bahagia sekali akhirnya anakku kembali ke pelukan ku tentunya
dalam keadaan terlihat lebih fresh dan lebih sehat. Semoga sehat seterusnya ya sayang.
Aamiin
Kontrol pertama yang mendebarkan sudah berlalu. Masih diminta
kontrol lagi untuk kedua kalinya, kalau tidak salah ingat setelah satu Minggu kemudian.
Setelah kontrol itu Azka sudah semakin membaik. Minum susu sudah
lebih baik daripada kemarin. Aku sudah berani bawa keluar rumah walaupun hanya di
teras setiap pagi untuk berjemur.
Satu Minggu kemudian...
Hari yang mendebarkan akan datang lagi. Saatnya kontrol yang
kedua.
Prosesnya sama seperti yang lalu. Jam 05.00 WIB suami berangkat
ke ruang sakit bawa berkas rujukan dan ambil nomor antrian. Jam 06.30 WIB Azka kami
antar ke rumah sakit. Sekitar jam 08.00 WIB dilakukan skreening awal, penimbangan
berat badan. Alhamdulilah berat badan Azka sudah ada peningkatan. Nunggu dokter
datang sampai sekitar jam 09.00-10.00 WIB. Azka dipanggil, diperiksa dan alhamdulilah
kondisi Azka sudah jauh lebih baik.
Kontrol kedua ini adalah kontrol terakhir. Dokter tidak merujuk
untuk melakukan kontrol lagi. Katanya semua sudah baik. Bahagianya kami semua. Setelah
selesai pemeriksaan, kami langsung pulang dengan hati yang lebih tenang. Alhamdulillah
semoga sehat terus.
Azka kami rawat di rumah dengan sebaik mungkin. Sampai sekarang
usianya hampir 1 tahun berat badannya baik, tinggi badannya baik, perkembangannya
juga sesuai dengan usianya. Dia sangat lincah, aktif, dan jarang sakit. Masya Allah
tabarakallah.
Semoga kita semua diberikan kesehatan terus. Aamiin aamiin ya
rabbal 'alamiin.
Mungkin next aku akan cerita lagi terkait perkembangan Azka.
Tapi sampai saat ini masih belum terpikir lagi buat cerita apa hehe. Ditunggu saja
yaaa.
Terimakasih sudah bersedia membaca ceritaku. Love you all ❤️