Sulit kubayangkan sebelumnya kalau suatu saat aku bisa mengandung dan melahirkan seorang makhluk kecil dari rahimku sendiri. Tapi ternyata bayanganku dipatahkan oleh Allah. Allah memberikan rezeki berupa buah hati sebegitu cepat, tepat 2 tahun pernikahan aku melahirkan manusia mungil yang sangat menggemaskan. Masya allah terimakasih kepada Allah tak terkira. Sebegitu baiknya Allah kepada umatnya yang masih banyak dosa ini.
Di
tulisan kali ini aku akan membagikan pengalamanku saat pertama kali tahu positif hamil.
Baca juga: Vitamin, Obat dan Jamu yang Aku Konsumsi Selama Program Hamil
Aku
memang memiliki riwayat haid yang tidak teratur. Itulah salah satu alasan yang
membuat aku ragu untuk bisa cepat memiliki keturunan. Tidak mungkin menurut manusia, tapi tidak ada yang tidak mungkin menurut Allah. Haid terakhir pada saat
itu yaitu bulan Juni 2020. Juli sudah
tidak haid lagi. Aku berfikir ah palingan ini haid mulai berantakan lagi. Setelah
telat haid, bulan Juli itu coba iseng pakai tespek dan hasilnya masih negatif. Oke
lah berarti harus lebih semangat lagi nih olahraganya, harus lebih jaga pola
makan lagi nih, pikirku.
Sampai
bulan Agustus haid belum datang juga. Tanggal 2 Agustus 2020 kami sekeluarga
liburan kecil-kecilan ke pantai, acaranya makan-makan, sekaligus merayakan
ulang tahun suami. Tanggal 4 Agustus badanku mulai terasa nggak enak. Aku pikir
panas dalam biasa lah. Aku sudah coba minum obat panas dalam, karena biasanya
setelah terpapar panas badanku seperti terbakar dan panas dalam. Herannya,
tidak ada perubahan apapun.
Tanggal
5 Agustus aku coba tes urin pakai tespek lagi. Dan seketika terkejut, gemetar. Tespek
menunjukkan garis 2 meskipun masih samar. Aku masih belum percaya. Sampai aku
coba beli lagi 2 merk tespek berbeda. Setelah dipakai ketiganya, semakin terkejut
karena 2 tespek yang baru beli malah menunjukkan garis yang sangat jelas, dan
itu garis 2. Sampai disitu aku masih tetap belum yakin sebelum ada pemeriksaan dokter
dan benar-benar dinyatakan hamil. Jangan-jangan tespeknya yang rusak, itu juga sempat aku pikirkan.
Sambil
nunggu jadwalnya suami pulang, setiap hari terus aku ulang-ulang pakai tespek. Katanya
yang akurat tes kehamilan itu pagi hari setelah bangun tidur. Oke aku tes pagi.
Saking nggak yakinnya, tes juga siang hari bahkan malam hari. Dan hasilnya
tetap garis dua. Semakin bertambah hari, garisnya semakin jelas. Jujur, yang
aku rasakan senang sekaligus takut pada saat itu. Takut karena aku pernah baca
ketika seorang perempuan yang haidnya berantakan maka kehamilan pun punya kemungkinan cukup besar untuk gagal entah itu keguguran atau kehamilan kosong.
CMIIW ya aku tidak tahu valid atau tidak.
Baca juga: Amalan dan Doa Untuk Program Hamil
Nah
setelah suami pulang kita langsung ke dokter kandungan. Tapi sayang sekali
kedatangan pertama masih belum diperiksa karena harus pesan nomor antrian dulu
melalui WhatsApp minimal 2 Minggu sebelum periksa. Aku coba datang ke dokter
kandungan yang kedua karena setahu aku disitu tidak perlu pesan nomor dulu. Dan yaa dapat nomor meskipun harus berangkat sebelum subuh karena dokternya juga
buka praktek pagi. Harus bela-belain subuh-subuh berangkat sambil kedinginan
dan nahan mual karena masih hamil muda banget kan. Itu pun suami yang ambil
nomor antrian dan rebutan dong wkwk.
Alhasil dari pemeriksaan USG dokter kandungan itu belum bisa mengatakan kalau hamil. Disitu juga dites menggunakan tespek dan hasilnya positif. Saat di USG memang sudah ada kantong janin tapi belum nampak adanya calon janin. Okelah aku harus bersabar dan hanya bisa harap-harap cemas menunggu perkembangan kantong janinku, semoga sebulan kemudian sudah terlihat calon janinnya.
Tanggal 26 Agustus aku USG lagi ke dokter kandungan yang pertama yaitu dr. Meirosa Sibuea, Sp.OG karena aku sudah daftar dan dapat tanggal 26 Agustus itu. Selama kehamilan aku konsisten periksa ke dokter Meirosa ini. Sudah merasa cocok aja gitu. Dari hasil USG kata dokter masih terlihat kantong saja belum ada calon janin yang terlihat. Usia kandungan masih sekitar 7 minggu. Kalau haidnya ngga teratur, hasil USG di trimester pertama cukup akurat untuk menentukan usia kehamilan dan perkiraan kelahiran. Aku diminta datang lagi sebulan kemudian untuk melihat perkembangannya. Aku mengeluhkan sempat ada flek, jadi selain diberikan vitamin kehamilan juga diberikan resep penguat kandungan.
Setelah
USG pertama itu aku rutin hampir setiap bulan selalu periksa USG. Bahagia aja rasanya
ketika melihat calon anakku yang masih ada dalam kandungan dan kata dokter
sehat, perkembangannya bagus. Apalagi kalau dengar detak jantungnya. Wah
rasanya seperti keajaiban.
Baca juga: Berhasil Hamil Dengan Riwayat Haid Tidak Teratur
Sebelumnya aku memang punya niatan mengumpulkan tespek. Tespeknya ditempel dikertas setiap selesai digunakan. Aku ingin melihat seberapa banyak tespek yang aku habiskan sampai bisa hamil. Baru mulai menempel bulan Juli eh bulan Agustus sudah positif. Alhamdulillah ngga nyangka sekali bisa secepat itu.
Cerita
awal mula hamil sampai disini dulu. Cerita hamil, keluhan-keluhan, mulai dari
trimester pertama hingga ketiga akan aku tulis di tulisan terpisah ya.
Makasih
yang sudah bersedia membaca curhatku kali ini. Semoga yang belum mendapatkan
garis dua bisa segera diberikan amanah oleh Allah. Semangat dan jangan pernah
putus asa. Yakinlah Tuhan selalu menyertai kita.