Selesai sudah aku menceritakan pengalaman hamilku pada trimester pertama dan kedua. Sekarang saatnya melanjutkan ke trimester ketiga yaitu mulai usia kandungan 28 minggu hingga 42 Minggu.
Usia kandungan 28-31 minggu (7 bulan)
Menurutku usia kandungan ini mulai terasa berat dan badan mulai
terasa nggak enak. Yang awalnya santai dan masih biasa, di usia ini sudah terasa
beberapa keluhan lain lagi.
Mengingat lagi, di usia kandungan 7 bulan ini aku merasa lebih
sesak nafas. Kalau mau nafas sering banget harus ambil nafas dalam-dalam. Walaupun
begitu nafas masih nggak puas dan nggak lepas.
Tubuhku juga merasakan cepat lelah. Jujur, saat hamil tua ini
aku sudah tidak sanggup melakukan pekerjaan berlama-lama, apalagi sambil berdiri.
Hebat banget loh para ibu-ibu diluaran sana yang saat hamil tua masih bisa bekerja,
apalagi yang kerjanya harus berjalan dan kepanasan. Tidak bisa dipungkiri, nyatanya
memang ada, bahkan banyak ibu-ibu yang harus seperti itu. Mungkin demi mencukupi
kebutuhan keluarga, memberi makan anak-anaknya, dan entahlah berbagai alasan lain.
Aku bersyukur banget saat hamil tua sudah bisa istirahat dengan
tenang di rumah, bahkan masak aja nggak pernah. Enaknya gitu ya kalau masih tinggal
dengan orang tua hehe. Lapar tinggal makan, capek tinggal tidur.
Kalau masalah tidur sebenarnya aku tidak mengalami kesulitan
tidur yang parah. Hanya saja yang mengganggu karena harus sering banget bangun setidaknya
2 jam sekali, harus ke kamar mandi buang air kecil.
Keluhan lama yang masih ada yaitu kebas diujung jari tangan.
Masih sama rasanya seperti dulu saat kebas mulai dirasakan.
Dibalik kepayahannya, ada satu yang selalu dirindukan, gerakan
dedek bayi yang semakin jelas dan semakin sering. Diusia ini terasa banget kalau
debay sedang bergerak. Bukan cuma terasa, tapi terlihat. Kadang dia nendang keras
banget, kadang gerakan pelan, kadang diperut sisi kiri, kadang di kanan, entah apa
yang dia lakukan didalam sana hihi.
Speechless banget loh. Bayangkan, didalam tubuh kita ada makhluk
hidup yang mulai tumbuh, berkembang, dan sebentar lagi akan belajar hidup juga di
dunia bersama kita. Rasa yang sungguh sangat tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Maha besar Allah dengan segala kuasanya.
Usia kandungan 32-35 minggu (8 bulan)
Semakin tua usia kandungan, semakin terasa juga keluhan yang
dirasakan. Rasanya masih sama seperti usia kandungan 7 bulan, bedanya lebih dan
lebih lagi rasanya.
Usia kandungan 33 Minggu aku USG lagi. Kata dokter untuk usia
kandungan segitu masih kurang berat badan si dede bayi. Jadi aku disarankan perbanyak
makan karbohidrat untuk menambah berat bayi sebelum dilahirkan. Janin dinyatakan
sehat dan detak jantungnya bagus.
Usia 34 minggu mulai ada keluhan keluar lendir. Awalnya aku biasa
aja. Aku pikir itu normal terjadi pada ibu hamil tua. Tapi setelah lendirnya itu
beberapa hari tidak berhenti aku mulai khawatir dan cari informasi dari Google.
Ada yang menyebutkan kalau lendir yang keluar saat hamil tua itu adalah lendir sumbat,
yang menandakan bahwa persalinan tidak akan lama lagi.
Lendirnya tuh bukan lendir seperti keputihan yang bisa dibersihakn
kalau lagi buang air kecil. Ini lendirnya lebih kental dan tidak pernah bisa dibersihkan
total saat buang air kecil. Kalau aku cocokkan kok hampir mirip ya informasi dari
Google dengan yang aku alami. Aku semakin tidak tenang. Tapi tidak ada yang bisa
aku lakukan. Tetap berdoa dan pasrah sama Allah apapun yang diberikan Allah semoga
menjadi yang terbaik.
Harusnya usia 37 Minggu jadwalku kontrol ke dokter lagi. Kebetulan
saat daftar ternyata dokter masih belum buka praktek lagi. Niatnya aku akan sampaikan
keluhanku ini ke dokter.
Tapi ternyata lendir tadi benar menjadi tanda akan melahirkan
dan cerita hamilku ini selesai hanya di minggu 35-36 saja. Tanpa disangka dan diduga
aku melahirkan di usia kehamilan 35-36 Minggu atau masih 8 bulan, baru akan menginjak
9 bulan. Jadi bisa disebut prematur. Walaupun sudah akan masuk 37 Minggu tapi tetap
disebut prematur karena belum sampai 37 Minggu.
Selengkapnya cerita melahirkan akan aku bahas di blogpost terpisah
yaa.
Sekian akhir dari cerita kehamilanku mulai trimester pertama,
kedua, dan ketiga. Tetap tenang menghadapi kehamilan kalian ya. Jangan takut apapun
yang dirasakan, ada keluhan atau sesuatu yang mengganjal hati jangan ragu untuk
konsultasi kan dengan ahlinya, baik itu bidan atau dokter. Jangan lupa juga tetap
memohon kepada Allah untuk diberikan kemudahan hamil hingga melahirkan dan dikaruniai
buah hati yang sehat. Aamiin.