Memiliki keturunan adalah dambaan setiap wanita setelah menjalani pernikahan. Siapa sih yang tidak segera ingin mendapatkan rezeki berupa anak. Rasanya keluarga belum lengkap kebahagiannya tanpa kehadiran seorang anak. Tapi sebenarnya itu pun tidak selalu benar. Aku sebenernya tidak pernah terburu-buru untuk segera memiliki keturunan, tapi kalau memang sudah diberikan kepercayaan oleh Allah, tentunya sangat menerima dan bahagia sekali.
Kebetulan aku memiliki riwayat siklus haid yang sangat buruk, bahkan pernah tidak menstruasi sama sekali selama satu tahun lebih. Aku kira siklus akan membaik setelah menikah, tapi ternyata tidak ada perubahan. Sebelum menikah, sempat ada teman yang mengeluhkan permasalahan yang sama dan dia pun sudah mulai berkonsultasi dengan dokter kandungan. Setelah menikah pun akhirnya aku putuskan untuk mengunjungi dokter kandungan. Awal tujuan adalah untuk memperbaiki siklus menstruasi, supaya tahu masalah apa yang menyebabkan menstruasi tidak teratur. Belum ada niatan untuk mengikuti program hamil sama sekali.
Nah disini aku akan menceritakan bagaimana perjalanan hidupku yang mengalami masalah menstruasi tidak teratur hingga akhirnya bisa berhasil hamil. Akan aku jelaskan beberapa usaha dan apa yang berubah dalam hidup demi memperoleh buah hati tercinta.
SIKLUS HAID BERANTAKAN
Seperti perempuan pada umumnya, aku mendapat menstruasi pertama umur 13 tahun saat kelas 8 SMP. Umur segitu masih sangat wajar dan tidak mengindikasikan ada gangguan reproduksi. Awalnya menstruasi rutin setiap bulan dengan volume darah yang cukup banyak. Setelah masuk ke tingkat SMA siklus menstruasi agak tidak teratur. Menstruasi datang sekitar 2-3 bulan sekali. Hal tersebut berlanjut sampai kuliah. Bahkan semasa kuliah itu siklus semakin berantakan. Menstruasi bisa datang hanya 2-3 kali dalam setahun.
Apakah tidak khawatir dan tidak diperiksakan ke dokter? Khawatir sudah pasti. Tapi aku belum terlalu peduli pada saat itu karena lebih disibukkan dengan aktivitas kuliah yang cukup menguras tenaga. Awalnya tidak terpikir untuk periksa ke dokter, tapi setelah semakin parah barulah terpikir untuk periksa ke dokter. Namun keinginan hanyalah keinginan. Sebagai mahasiswa yang hidup di luar kota dengan biaya pas-pasan bagaimana mungkin ada biaya untuk periksa ke dokter yang tentu saja harganya tidaklah murah. Akhirnya aku urungkan niat untuk ke dokter dan masih tetap menunggu datangnya haid tersebut. Bahkan sampai merindukan rasanya memakai pembalut saking lamanya tidak pernah pakai pembalut hehe.
Setelah lulus kuliah alhamdulillah ada sedikit pekerjaan yang bisa memberikan aku penghasilan. Saat itu terpikir untuk periksa ke dokter, tapi berhubung informasi dan pengalaman mengenai dokter kandungan minim sekali dan bingung mau mengajak siapa untuk menemani ke dokter, ya sudahlah niat terurungkan lagi. Saat itu belum menikah, sudah ada calon suami tapi sangat tidak mungkin untuk minta bantuannya.
USAHA SETELAH MENIKAH
Ke Dokter Kandungan
Setelah menikah barulah aku memutuskan untuk harus memeriksakan diri ke dokter. Apapun vonis dokter harus dihadapi. Semakin takut, semakin tidak tahu akar masalahnya, semakin berbahaya juga kan?
Aku menikah bulan Maret 2018 dan mengunjungi dokter kandungan pada bulan Juli 2018. Tidak langsung ke dokter setelah menikah itu karena ada beberapa alasan yang tidak perlu dijelaskan disini. Ternyata hasil pemeriksaan dokter tidak semengerikan yang aku bayangkan. Dokter melakukan tindakan 2 USG sekaligus yaitu USG perut dan USG transvaginal (USG melalui alat yang dimasukkan ke jalan lahir. USG ini dilakukan untuk yang sudah menikah). USG perut saja kurang bisa menunjukkan hasil yang bagus, jadi dilakukan USG transvaginal untuk melihat kondisi rahim dan ovarium. Kata dokter, rahimku tidak bermasalah dan tidak ada kista atau semacamnya. Hanya saja dokter mengatakan kalau sel telurku berukuran kecil-kecil serta dituliskan "Amenore" di buku periksa. Dokter menjelaskan kalau penyebab menstruasi tidak teratur bisa karena masalah hormon.
Dari kata "Amenore" itu temanku menyebutkan istilah PCOS. Saya tidak tahu sama sekali apa itu PCOS. Setelah mencari informasi dari Google ternyata PCOS (Polycistic Ovarium Syndrom) ini merupakan gangguan reproduksi pada wanita yang disebabkan oleh gangguan hormon. Gejala penderita PCOS ini mirip sekali dengan apa yang aku alami yaitu:
1. Gangguan haid tidak teratur.
2. Hiperandrogenisme yaitu suatu kondisi dimana perempuan kelebihan hormon androgen (hormon pada laki-laki), ditandai dengan munculnya rambut di tempat-tempat yang tidak biasa misalnya dagu, perut bawah, dll serta muncul jerawat berlebih.
3. Obesitas. Namun tidak semua penderita PCOS mengalami obesitas.
4. Akantois nigrikans yaitu perubahan warna kulit menjadi lebih gelap di daerah lipatan misalnya tengkuk, lipatan ketiak, selangkangan, dan lipatan dibawah payudara.
Beberapa gejala tersebut memang ku miliki tapi tidak keseluruhan. Dan perempuan bisa dikatakan PCOS jika menstruasi tidak teratur, sel telur banyak dan berukuran kecil-kecil, serta didukung dengan pemeriksaan dokter atau laboratorium. Saya tidak mengatakan bahwa saya mengalami PCOS karena dokter pun tidak pernah menyebutkan PCOS. Saya hanya mengira-ngira sendiri dan itu tidak bisa dijadikan sebuah kepastian.
Seketika itu juga aku banyak mencari tahu tentang PCOS ini mulai dari gejala, resiko, penanganan, dan usaha yang harus dilakukan untuk mendapatkan kehamilan yang sehat.
Oh yaa saat itu dokter memberikan resep obat namanya Prothyra 10 tablet untuk 5 hari. Selang beberapa hari setelah obat habis, datanglah si darah mens. Harusnya kembali periksa ke dokter lagi tapi aku tidakmales antri lama yaudah tidak periksa akhirnya. Memang yaa seperti kurang bener-bener niat wkwk.
Setelah itu aku tidak ke dokter lagi sampai bulan Desember 2018 dan mens belum datang juga. Bulan Januari 2019 aku ke dokter kandungan lagi tapi ini dokter yang berbeda. Disini dokter tidak mengatakan apapun, dan malah memvonis susah hamil. Aku kesel dong yaa. Kenapa tidak diberikan motivasi dan tips usaha-usaha apa yang bisa dilakukan, eh tapi malah dibilang bakalan susah hamil.
Aku diberikan resep yang sama juga seperti pada dokter sebelumnya yaitu Prothyra tapi dengan dosis yang lebih sedikit yaitu sehari cukup 1x saja. Hasilnya, mens sedikit lebih lama datangnya dan tidak sebanyak mens sebelumnya. Karena niatan saya untuk hamil sudah lebih kuat pada saat itu, jadi bulan selanjutnya saat mens datang saya periksa ke dokter itu lagi. Disitu saya merasa kesal sekali. Dokter sama sekali tidak memeriksa USG atau apapun dan hanya mengatakan kalau saya datangnya telat. Ya bagaimana dong. Aku mens pertama hari Kamis, itupun hanya flek saja. Aku menunggu sampai darah deras tapi ternyata tetap tidak keluar banyak. Dan kebetulan hari Sabtu dan Minggu dokter tutup. Terpaksa aku datang hari Senin tapi ternyata tidak diperiksa sama sekali dan tidak diberikan vitamin ataupun resep obat sama sekali. Disitu rasanya seperti membuang-buang waktu dan uang. Menunggu antrian lama dan juga bayar yang tidak murah.
Setelah itu aku tidak ke dokter sama sekali dan lebih memilih fokus untuk memperbaiki hidup dan kondisi tubuh dulu serta tidak lupa tetap pasrah dan berdoa kepada Allah karena hanya atas kuasa-Nya lah rezeki anak bisa hadir. Karena aku pikir kalau ke dokter dan terus-terusan diresepkan obat akan berdampak tidak baik juga untuk tubuh. Akhirnya aku melanjutkan usaha ke nomer 2 berikut.
Mengubah Pola Makan
Beberapa cara bisa dilakukan untuk mengendalikan PCOS salah satunya yaitu mengubah pola makan. Setelah 3 kali mengunjungi dokter kandungan dan diberikan beberapa resep obat, aku merasa kurang puas, akhirnya saya mencoba pelan-pelan untuk merubah pola makan. Awalnya, porsi makanan saya memang kurang memenuhi aturan 4 sehat 5 sempurna. Aku lebih suka makan nasi dan lauk saja tanpa memperhatikan asupan sayur. Setelah bertekad untuk merubah pola makan ini, aku sangat berusaha keras untuk bisa makan sehat setiap hari.
Apa yang dirubah? Yap yang dirubah adalah isi piring. Kalau biasanya makan nasi putih dengan lauk ayam, kali ini harus menyediakan serat berupa sayur dalam piringku. Nasi putih sebagai sumber karbohidrat pun aku rubah menjadi nasi merah, kentang, atau ubi secara bergantian karena kandungan glukosa dalam nasi putih terlalu banyak untuk penderita PCOS. Jadi sebisa mungkin asupan karbohidrat aku ganti ke sumber makanan lain.
Beberapa penderita PCOS ada yang resistensi insulin yang artinya kadar gula dalam darah harus selalu stabil agar tidak berlebih dan mengganggu metabolisme dan keseimbangan hormon. Aku tidak tahu pasti apakah tubuhku juga termasuk dalam resistensi insulin ini atau tidak karena tidak pernah melakukan pemeriksaan laboratorium. Namun tidak ada salahnya kan mengurangi porsi gula. Dalam jangka panjang efek gula yang berlebih juga tidak akan baik.
Tidak hanya merubah sumber karbohidrat. Aku sedikit demi sedikit mengurangi makanan berlemak, makanan yang digoreng, mengurangi gula, mengurangi MSG dan juga mengurangi makanan siap saji yang dirasa kurang sehat, misalnya bakso. Aku menerapkan makan sehat ini selama lebih dari 6 bulan hingga akhirnya berhasil hamil.
6 bulan itu tidak melulu makan yang itu-itu aja. Ada kalanya ingin sekali makan bebas. Yasudah kalau ingin makan apa, makan saja asalkan tidak terlalu berlebihan dan tidak sering. Sehari dua hari cheating cukup lah dan kembali lagi ingat tujuan jadi semangat deh hehe. Karena kalau dipaksakan untuk sehat, sehat, dan sehat terus ujung-ujungnya akan merasa bosan, tersiksa, dan putuslah di tengah jalan. Itu prinsipku ya. Kalau kamu memang mengalami obesitas dan ingin menurunkan berat badan sebaiknya ikuti cara yang benar. Jangan jadikan sebagai beban, tapi lakukan dengan senang hati. Ingatlah bahwa makan sehat bukan hanya untuk menurunkan berat badan, tapi kalau bisa jadikan sebagai pola hidup seterusnya. Tidak pernah ada ruginya hidup sehat dengan memakan makanan sehat.
Nasi putih untuk tubuh ku pribadi memang cepat sekali membuat gemuk. Selama nasi putih aku ganti dengan nasi merah, banyak perubahan yang aku rasakan, misalnya kenyang lebih lama, perut tidak terasa begah, dan tentunya tidak membuat perut cepat buncit hehe karena bagian tubuhku yang paling cepat membesar adalah bagian perut. Bukan sama sekali tidak boleh makan nasi putih ya. Boleh kok asalkan porsinya diatur. Jangan makan dengan porsi kuli hehe. Lebih baik perbanyak sayur dan protein. Apa kenyang? Coba aja deh. Makan banyak sayur dan protein kenyang loh dan terasa lebih nyaman di perut. Selain pola makan yang dirubah, untuk menaikkan metabolisme tubuh yaitu dengan berolahraga.
Olahraga
Aku adalah tipe orang yang paling tidak suka dengan yang namanya olahraga. Tetapi karena ada tekad yang kuat untuk bisa mengendalikan PCOS ini akhirnya aku paksakan untuk melakukan olahraga. Awalnya memang berat, tapi semakin lama semakin menemukan kenikmatan melakukan olahraga. Kalau tidak dipaksa kapan akan mau berolahraga hehe. Olahraganya apa?
Aku hanya mengikuti video di YouTube untuk berolahraga. Mulai dari aerobic, zumba, yoga, hingga HIIT. Selama berbulan-bulan itu coba dan mencoba terus berbagai macam latihan untuk menemukan latihan mana yang paling cocok untuk tubuhku. Sampai akhirnya aku merasa ada hasil ketika melakukan olahraga yang melatih otot, seperti HIIT untuk menghilangkan lemak dan melatih otot perut, melatih otot paha, kaki, hingga tangan. Karena dari olahraga seperti ini lingkar tubuhku mengecil dan baju-baju yang awalnya sesak terasa lebih longgar lagi hehe. Oh yaa aku melakukan olahraga ini minimal 20 menit sehari. Bahkan 1 bulan terakhir sebelum tahu hamil aku melakukan olahraga latihan otot ini selama 45 menit (workout + istirahat) sehari dan dilakukan 4-5 kali dalam seminggu.
Dengan melakukan olahraga benar-benar terasa banget manfaatnya. Tubuh terasa lebih bugar, tidak mudah ngantuk, lebih bersemangat, dan tidak sering sakit otot. Bonusnya adalah lingkar tubuh mengecil hehe. Patokanku bukan hanya timbangan yang bergeser ke kiri, tetapi lingkar tubuh yang mengecil juga merupakan hasil yang sudah cukup memuaskan. Jangan banyak alasan untuk melakukan olahraga. Buktinya aku saja bisa olahraga di rumah hanya dengan bermodalkan paket data internet untuk nonton video di YouTube dan bisa berolahraga tanpa alat apapun. Tertarik untuk berolahraga mulai sekarang?
Kalau metabolisme tubuh berjalan baik dan cepat, tubuh juga akan membakar lemak dengan cepat dan hasilnya tubuh lebih langsing dan lebih sehat. Hal ini juga berpengaruh terhadap hormon. Hormon akan lebih bisa terkendali dan lebih stabil. Hormon yang seimbang inilah yang dibutuhkan oleh penderita PCOS. Kalau hormon seimbang, sistem reproduksi bagus, sel telur jumlahnya normal dan berukuran pas, didukung dengan metabolisme yang baik, akhirnya bisa terjadi ovulasi dimana telur mengalami pecah dan saat bertemu dengan sel sperma maka dapat terjadi pembuahan.
Supaya pembuahan terjadi dengan baik maka sel telur dan sel sperma juga harus dalam kondisi yang sehat. Kualitas sel telur dan sel sperma ini dapat diperbaiki salah satunya dengan cara makan makanan yang baik dan sehat, olahraga, serta vitamin pendukung lainnya.
Tentu saja usaha atau ikhtiar yang aku lakukan tidak hanya itu saja. Ada beberapa lagi usaha yang lain seperti vitamin, jamu, obat, serta doa-doa yang aku terapkan. Untuk usaha yang lain ini akan aku bahas di postingan selanjutnya. Disini sepertinya terlalu banyak hehe.
Alhamdulillah akhirnya aku berhasil hamil dan saat ini usia kehamilanku jalan 12 Minggu atau 3 bulan. Doakan ya supaya kandunganku sehat, calon debaynya berkembang dengan baik hingga dilahirkan nanti. Yang sedang menantikan garis 2 tetap berusaha dan jangan patah semangat. Tetaplah ikhtiar dan yakinlah atas kuasa Allah. Allah pasti akan memberikan disaat yang tepat.