Jumat, 24 April 2020

SOCIAL DISTANCING DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG

social_distancing

Istilah social distancing seharusnya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Tapi apakah semua tahu dan paham apa itu social distancing? Aku yang tinggal di desa mengamati bahwa ternyata tidak semua tahu tentang apa itu social distancing, apalagi masyarakat desa yang belum melek teknologi. Yang mereka tahu hanyalah saat ini sedang mewabah COVID-19 dan masyarakat tidak boleh keluar rumah. 

Social distancing adalah tindakan yang dilakukan untuk menghambat atau mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular. Intinya adalah menjaga jarak antara satu orang dengan orang lain agar orang sehat tidak tertular penyakit menular. Tidak boleh ada kegiatan berkerumun atau kegiatan yang melibatkan adanya orang banyak di suatu tempat. Apakah semudah itu menerapkan aturan social distancing? Nyatanya tidak. Masih banyak sekali orang yang melanggar aturan tersebut. Sulit memang menyatukan isi ribuan kepala. Ada yang setuju, banyak juga yang menentang. Aku akan mencoba menjadi seseorang yang netral dan ingin menjabarkan tentang social distancing menurut beberapa sudut pandang berdasarkan kacamataku.

Pemerintahan
Aturan social distancing tentu saja merupakan aturan yang dibuat dan dikeluarkan oleh pihak pemerintah. Menurut pemerintah, social distancing merupakan salah satu cara yang bisa menghambat bahkan menghentikan persebaran COVID-19 karena meminimalkan kegiatan berkerumun dan menjaga jarak. Tapi aku percaya kalau pemerintahan pun sebenarnya bingung untuk mencari solusi terbaik demi menyelamatkan masyarakatnya. Mereka pun juga pasti sadar akan terjadi pro-kontra di tengah masyarakat terhadap aturan tersebut. Namun, apapun yang terjadi pemerintah harus tetap mengambil keputusan  terbaik menurut mereka yaitu social distancing dan work from home (bekerja dari rumah). Selain social distancing, pemerintah juga berusaha membantu sedikit meringankan perekonomian masyarakat, seperti menggratiskan listrik selama 3 bulan. Saat ini beberapa pemerintah daerah sudah menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) karena COVID-19 sudah terlalu cepat menyebar ke berbagai wilayah.

Kesehatan
Pihak tenaga medis tentunya sudah bekerjasama dan sepakat dengan pemerintah bahwa social distancing merupakan salah satu solusi terbaik untuk memutus rantai persebaran COVID-19. Hingga hari ini sudah cukup banyak tenaga medis yang meninggal karena tertular COVID-19 dari pasien yang ditanganinya. Mereka benar-benar meminta dan memohon kepada masyakat untuk tidak keluar rumah dulu. Perawatan untuk pasien COVID-19 sendiri juga harus dengan hati-hati, waspada dan membutuhkan perjuangan yang cukup berat. Mereka tidak meminta banyak, hanya meminta masyarakat untuk mengikuti aturan pemerintah dan mengikuti prosedur kesehatan yang benar untuk membantu perjuangan mereka menyelamatkan nyawa banyak orang.

Agama
Jika pemerintah dan tenaga kesehatan menganjurkan untuk melakukan social distancing, bagaimana menurut sudut pandang keagamaan?
Social distancing ini salah satunya juga diterapkan pada tempat-tempat ibadah. Masyarakat dianjurkan untuk beribadah di rumah masing-masing. Namun banyak sekali pro-kontra dari aturan menutup tempat ibadah untuk sementara waktu ini. Bahkan sempat ada video viral yang menunjukkan seseorang marah-marah karena tidak diijinkan beribadah di masjid. Menurut sebagian orang, tidak perlu melakukan penutupan tempat-tempat ibadah karena penyakit datangnya dari Allah SWT dan tidak perlu takut dengan virus atau penyakit apapun. Jadi sebaiknya tetap beribadah di tempat ibadah seperti biasanya, memperbanyak doa bersama dan menyerahkan semuanya kepada Allah. Namun ada juga pihak keagamaan yang mendukung social distancing dengan menutup tempat ibadah sementara waktu demi keamanan bersama. Bagaimana menurutmu?

Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian terbanyak yang terkena dampak COVID-19. Masyarakat terdiri atas berbagai golongan, berbagai pekerjaan, berbagai tingkat ekonomi, dsb. Mereka juga memiliki pendapat masing-masing terhadap social distancing. Masyarakat yang bekerja di dalam ruangan dan tingkat ekonomi menengah ke atas mungkin masih dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Mereka bisa bekerja dari rumah dan kemungkinan masih bisa bertahan hidup dengan dana darurat yang dimiliki. Namun masyarakat yang bekerja di luar ruangan, tingkat ekonomi menengah ke bawah, apalagi pekerja harian, banyak diantara mereka yang menentang aturan tersebut. Menurut mereka aturan tersebut sangat merugikan masyarakat kecil karena pekerjaan mereka terhambat, penghasilan menurun drastis dan sulit mencari sumber penghasilan.

Nah itu tadi sedikit uraian dari pengamatanku sebagai orang awam yang kurang paham dunia pemerintahan, agama, maupun kesehatan mengenai social distancing menurut berbagai sudut pandang hehe. Kira-kira kalian lebih setuju kepada siapa? Silakan sharing di kolom komentar yaa

9 komentar:

  1. Kalau aku sih ambil yang banyak manfaatnya saja dan tergantung cara pandang masing-masing orang juga

    BalasHapus
  2. aku juga ambil hikmahnya dari social distancing semiga segera berlalu pandeminya amin

    BalasHapus
  3. Aku milih diam dirumah aja. Demi kebaikan klurga mom. Ada bayi dan nenek kakek aku soalnya

    BalasHapus
  4. Ambil Hikmah saja dari social distancing ini karena kita bisa lebih mawas diri dan selalu jaga kesehatan

    BalasHapus
  5. Kalau aku ambil hikmah nya aja. Pilih yang banyak manfaatnya. Semuanya pasti ada baiknya kan

    BalasHapus
  6. Aku masih sabar kerja di rumah dan tetap produktif bagaimana pun caramya. Kalau semua orang ikut keluar maka virus ini gak bakal selesai.

    BalasHapus
  7. Gara2 social distancing banyak karyawan di PHK, tp yasudahlah semoga wabah ini segera berakhir

    BalasHapus
  8. Iya mbak, masih banyak yang melanggar. Di taman sekitar rumah aja, masih banyak yang menggerombol. Kalau gerembolan parah, baru diperingatkan sama petigas.

    BalasHapus
  9. Memang dasar awal penerapan tujuan social distancing ini kan untuk mencegah penularan covid 19 ini ya mbak, dan pasti berdampak ke berbagai bidang. Meskipun pada awalnya tujuan utamanya adalah kesehatan.

    Agak sulit sebenarnya mengelola negara dengan jumlah penduduk yang besar, tapi sebagai warga negara yang baik kita cuma bisa taat pada himbauan pemerintah. Dalam agama pun ada perintahnya,

    Meskipun pastinya ada dampak lain yg kita hadapi akibat pembatasan sosial ini, aku sendiri cuma bisa berusaha dan berdoa semoga pandemi ini cepat berlalu.

    BalasHapus

Halo, berkomentarlah dengan sopan ya karena kata-katamu adalah cerminan dirimu. Thank you sudah mampir.