Tampilkan postingan dengan label BPN Ramadhan Challenge 2020. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BPN Ramadhan Challenge 2020. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 April 2020

Kegiatan Seru Bareng Keluarga??

seru_seruan_dirumah_bareng_keluarga_selama_pandemi_covid19

Saat ada tantangan menulis tentang kegiatan seru di rumah bareng keluarga, saya harus berpikir saya akan menulis apa nih. PR banget buat saya kalau harus menceritakan tentang kegiatan seru yang sering dilakukan bareng keluarga. Di rumah tidak ada anak kecil. Seru-seruan bareng keluarga itu semakin terasa dan semakin sering terjadi kalau di rumah ada anak kecil. Tapi tidak apa-apa, saya akan cerita apa yang ada aja yaa wkwk

Selama masa pandemi COVID-19 ini memang saya dan keluarga lebih banyak waktu di rumah. Tapi tidak dengan suami. Suami harus tetap bekerja karena tidak ada libur. Sedikit khawatir juga sebenarnya kalau suami tetap harus bekerja di tengah pandemi seperti ini, apalagi kerjanya suami beberapa kali harus berinteraksi dengan beberapa orang. Suami bekerja ikut orang dan dia tidak meliburkan pegawainya, mana mungkin suami minta libur. Tidak mungkin ya kan. Kalau minta libur lama yang ada malah diberhentikan. Dapat uang dari mana lagi nanti haha.

Suami bekerja di kota tetangga, pulang sekitar satu minggu atau sepuluh hari sekali. LDR terus sejak masih belum menikah. Bosan iya tapi bagaimana, rezeki suami di sana. Disyukuri saja masih bisa lebih sering pulang ketimbang merantau jauh pulangnya hitungan tahun.

Saya dan suami masih belum punya rumah sendiri, masih ikut orang tua saya. Keluarga kami termasuk keluarga besar, ada kakek nenek, bapak ibu, dan juga adik. Lumayan rame lah ya. Tapi ya itu tadi, tidak ada anak kecil yang menambah suasana rumah semakin rame. Usia pernikahan saya satu tahun dan berharapnya sih tahun ini bisa mendapat momongan. Minta doanya yaa hehe

Adanya pandemi COVID-19 ini memberikan sedikit perubahan di rumah. Bapak yang biasanya bekerja sekarang sama sekali tidak bisa bekerja. Yang biasanya bapak dan ibu sibuk mempersiapkan untuk kerjaannya bapak, sekarang sudah tidak ada lagi suasana itu. Adik yang seharusnya berada di rumah kost dan masih kuliah, sekarang juga lebih banyak di rumah karena kuliahnya sudah libur lama.

Tidak ada kegiatan seru yang terjadi di rumah kami. Hanya saja, ramadhan tahun-tahun sebelumnya sering tidak ada adik saya dan belum ada suami, sekarang berkumpul semuanya. Eh ada yang kurang yaitu suami. Karena suami tidak ada, saya masih merasa seperti belum menikah aja hihi.

Moment yang paling berkesan setiap ramadhan yaitu berbuka puasa. Kalau tidak sedang bulan ramadhan, jam makan kami tidak sama. Jadi jarang sekali makan bersama. Biasanya makan malam saja kami bersama-sama, itupun jarang. Namun di bulan ramadhan kami selalu makan bersama, bisa melaksanakan buka bersama setiap hari. Sehabis berbuka kami berkumpul di ruang tamu sekedar ngobrol ringan sambil menunggu waktu isya. Setelah sholat tarawih kami juga masih sering berkumpul hanya untuk sekedar ngobrol. Saling berbincang sangat diperlukan kan ya untuk menjaga keharmonisan sesama anggota keluarga. Saat sahur ibu saya yang selalu bangun pertama dan menyiapkan makanan serta membangunkan semua orang di rumah. Kalau ibu saya tidak terbangun, wah semua orang yang di rumah itu melewatkan sahur semua hihi. Ibu memang yang terhebat.

Alhamdulillah saya bahagia sekali memiliki keluarga seperti ini. Meskipun kehidupan kami tidak mewah, tapi kerukunan dan kedamaian selalu menghiasi keluarga kami. Tidak ada rahasia yang dipendam sendiri, tidak ada permasalahan ataupun kebencian sesama anggota keluarga. Setiap yang mengalami masalah selalu diceritakan untuk dicari solusinya bersama-sama.

Tapi ada satu yang masih membuat saya belum merasa sempurna. Sebenarnya saya ingin sekali dekat dengan suami, bertemu dengan suami setiap hari, menyiapkan makanan untuk suami, dan mengurus rumah sendiri. Namun semuanya perlu proses dan saya harus bersabar untuk itu hehe. Semoga keinginan dan harapan saya bisa segera terealisasikan. Amiin

Bagaimana dengan keluarga kalian? Kegiatan seru apa yang sering kalian lakukan bersama keluarga di rumah selama pandemi ini??
Continue reading Kegiatan Seru Bareng Keluarga??

Senin, 27 April 2020

Lakukan Ini Untuk Menghilangkan Kebosanan Di Rumah


Bagaimana satu bulan di rumah saja? sudah pada tingkat kejenuhan dan kebosanan akut atau belum? Hihi jangan sampai ya. Usahakan untuk selalu mencari kegiatan positif dan mencari cara untuk menghilangkan kebosanan selama tinggal di rumah. Banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan di rumah supaya stay at home nya tidak menjadi sangat menjenuhkan.

Bagi saya pribadi sebenarnya bukan hal yang baru atau aneh ketika harus berdiam diri di rumah karena sehari-hari saya lebih sering di rumah daripada di luar. Saat ada anjuran untuk di rumah saja tentu saja saya tidak kaget dong, hanya yang akan menjadi beban pikiran saya adalah orang tua yang tidak bisa bekerja. Karena kita tinggal di desa dan untungnya harga bahan pangan masih tergolong terjangkau, hingga saat ini masih bisa cukup bertahan meskipun berat.

Bagi masyarakat desa, aturan untuk di rumah saja bukan menjadi hal baru. Mereka tidak sering berkunjung ke tempat umum, kecuali pasar. Itupun tidak setiap hari. Orang-orang desa lebih banyak memanfaatkan waktunya untuk menggarap sawah, ladang, atau kebun. Dan selama melakukan kegiatan tersebut tidak berkumpul dengan banyak orang, jadi masih aman. Tapi bagaimana nih dengan masyarakat kota yang kegiatannya seringkali melibatkan orang banyak? Keluar rumah sedikit ketemu orang banyak, makanya harus tetap stay di rumah saja. Bosan kan yaa di rumah aja. Tidak seperti masyarakat desa yang masih bisa refreshing ke sawah, kebun, lading, hutan.

Ada beberapa cara atau kegiatan nih yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kebosanan dan kejenuhan ketika harus terus beraktivitas di dalam rumah. Tentu tidak hanya bisa dilakukan oleh orang-orang perkotaan saja, orang pedesaan pun juga dapat melakukan kegiatan berikut agar kegiatannya semakin bervariasi.

Nonton film favorit
Untuk aktivitas yang satu ini  paling banyak dilakukan. Ketika merasa bosan, jenuh, langsung deh ingat film yang belum sempat ditonton. Sekarang sudah banyak aplikasi yang menyediakan film berbagai genre untuk ditonton. Tinggal pilih saja, dicoba-coba sendiri atau bisa menggunakan aplikasi streaming film yang direkomendasikan oleh teman atau saudara. Bahkan akhir-akhir ini sedang viral drama Korea yang (katanya) bisa membuat emosi naik turun, yak tidak salah lagi drama Korea berjudul A World of Married Couple. Saya pun yang suka nonton drama Korea akhirnya ikut nonton juga hehe. Kalian ikut nonton juga apa tidak nih?

Kembangkan hobi
Mumpung sedang di rumah manfaatkan waktunya untuk menekuni hobi saja. Biasanya kalau sudah melakukan hobi akan betah sekali berjam-jam disitu. Apalagi kalau hobimu itu bisa menghasilkan uang, wah semakin semangat dong harusnya menekuni hobi. Selain karena memang hobi sejak lama, banyak juga muncul hobi-hobi baru selama di rumah saja. Misalnya nih banyak perempuan-perempuan yang mendadak menjadi senang memasak dan akhirnya menjadikan kegiatan memasak sebagai hobi barunya. Ada juga yang menjadi suka menanam tanaman dalam rumah atau depan rumah dan setiap hari merawatnya. Lakukan saja apa yang membuat senang, asalkan itu hal positif dan bermanfaat.

Mencoba resep ala café
Yang satu ini sudah sempat saya singgung di atas tadi, masih berhubungan dengan memasak. Kalau mulai bosan memasak resep-resep rumahan, boleh nih mencoba resep-resep baru ala-ala café, menyajikan di piring atau mangkuk seperti di café. Makanan atau minuman di café biasanya terlihat sangat menarik, kan? Nah ketika mencoba hal baru dan berhasil, pasti menjadi kebanggaan tersendiri.

Olahraga
Kegiatan olahraga juga bisa digunakan untuk mengisi waktu luang. Biasanya tidak bisa berolahraga dengan alasan sibuk bekerja seharian. Sekarang tidak ada lagi alasan untuk tidak bisa berolahraga. Banyak macam olahraga yang bisa dilakukan di rumah, seperti senam, aerobic, zumba, workout, dan lain-lain. Instrukturnya bisa menggunakan video saja. Banyak sekali video olahraga di Youtube, tinggal disesuaikan mau yang olahraga seperti apa. Dengan begitu, meskipun di rumah terus tetap sehat dan langsing hihi

Ikuti challenge di sosmed
Semakin kesini teknologi semakin berkembang. Aplikasi-aplikasi smartphone semakin banyak dan orang-orang pun semakin kreatif. Sekarang ini banyak orang yang berlomba-lomba membuat challenge di media sosial. Akhir-akhir ini sedang viral juga pass the brush challenge yang bermula dari video Tiktoknya beauty influencer kondang, Tasya Farasya. Langsung deh banyak yang meniru challenge itu. Bahkan juga banyak yang berkreasi tidak hanya menggunakan brush makeup tapi juga menggunakan alat yang lain. Nah, kalau bosan di rumah bisa sekali-kali mencoba challenge-challenge seperti itu kan.

Membuat suasana rumah senyaman mungkin
Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu membuat suasana senyaman mungkin. Suasana yang nyaman biasanya akan meningkatkan mood baik dan semangat kita. Daripada bosan dan jenuh, mending gunakan waktunya untuk menata rumah, membuat rumah lebih nyaman, misalnya dengan memberikan wewangian di dalam rumah. Aroma wangi bisa mengembalikan mood yang sedang memburuk lho. Selain itu juga bisa menata tanaman di dalam rumah. Beberapa jenis tanaman dapat menyerap racun dan membersihkan udara di dalam rumah, juga membuat mata serta suasana sejuk.
Jendela juga perlu diperhatikan nih. Jendela harus tetap dalam keadaan bersih dan usahakan ada cahaya matahari masuk ke dalam rumah melalui jendela.

Nah, banyak kan kegiatan yang bisa dilakukan di saat bosan atau saat nganggur. Kalau kalian apa saja kegiatannya selama di rumah? 
Continue reading Lakukan Ini Untuk Menghilangkan Kebosanan Di Rumah

Minggu, 26 April 2020

Bayangkan Seandainya COVID-19 Berakhir

stop_covid19

Tidak ada yang tahu pasti kapan berakhirnya pandemi COVID-19. Di berbagai negara kematian mengalami kenaikan drastis hingga kewalahan menangani. Di Indonesia pun cukup banyak pasien positif COVID-19, hingga hari ini 26 April 2020 berdasarkan liputan6.com tercatat sebanyak 8882 pasien positif COVID-19, sebanyak 743 pasien COVID-19 yang meninggal, dan sebanyak 1107 pasien yang sembuh. Data ini tercatat sejak 25 April 2020 hingga 26 April 2020 pukul 12.00 WIB.
Entah sampai kapan manusia akan terus berdiam diri di rumah seperti burung dalam sangkar. Menteri Pendidikan Indonesia mengatakan bahwa kemungkinan anak sekolah akan terus belajar di rumah hingga akhir tahun 2020. Demikian juga WHO mengatakan bahwa pandemi akan terus terjadi hingga akhir tahun 2020. Padahal ini saja masih bulan April, belum sampai pada pertengahan tahun. Stay at home satu bulan saja sudah banyak yang mengeluh mengalami kebosanan, bagaimana kalau berjalan hingga akhir tahun. Itu pun belum pasti. Semoga saja perkiraan-perkiraan tersebut tidak benar. Semoga COVID-19 segera berakhir dalam waktu dekat ini.
Lalu apa yang kira-kira akan terjadi jika wabah COVID-19 berakhir?
Manusia tentu saja akan merasa bebas bagaikan burung yang sudah dilepas dari sangkarnya. Akan banyak sekali tempat-tempat yang didatangi, termasuk salah satunya tempat wisata. Tempat wisata bisa saja mengalami kenaikan jumlah pengunjung dalam waktu yang singkat. Manusia akan melepaskan kebosanan selama di rumah dengan mengunjungi tempat-tempat wisata di berbagai daerah. Hal itu mungkin saja akan  terjadi kepada masyarakat dengan tingkat ekonomi atas yang memang keuangannya masih cukup baik.
Selain tempat wisata yang ramai pengunjung,bisa saja terjadi kenaikan arus mudik. Banyak sekali saat ini yang tidak bisa mudik atau pulang kampung mengunjungi orang tua dan kerabat serta saudara di rumah. Setelah COVID-19 berakhir mereka pasti berbondong-bondong untuk segera ke kampung halamannya. 
Karena banyaknya orang yang melakukan perjalanan, tentu saja akan berpengaruh terhadap transportasi. Alat transportasi seperti kereta api, kapal, pesawat, bus, kemungkinan mengalami lonjakan drastis. Apalagi kereta api, salah satu alat transportasi yang cukup terjangkau bisa saja mendapatkan penumpang berkali-kali lipat dibandingkan seperti saat akan mudik lebaran. Haruskah menyiapkan gerbong tambahan? 
Berhubungan dengan alat transportasi, tentu saja tidak hanya diperlukan oleh orang berwisata dan mudik. Bagi mereka yang memiliki rencana, pekerjaan, event-event penting yang sempat tertunda pasti akan sesegera mungkin mengerjakannya dan akan ikut memenuhi daftar penumpang berbagai macam alat transportasi. Saya menulis ini sambil membayangkan saja sudah merasa sesak sendiri haha.
Tempat-tempat umum seperti cafe, coffee shop, pusat perbelanjaan, bioskop juga bisa menjadi sangat ramai. Orang-orang sudah sangat bosan berada di rumah selama sekian waktu  tentu akan menghibur diri, menghabiskan waktu di luar rumah untuk hanya sekedar refreshing atau bertemu dengan teman, saudara serta sahabat yang selama ini hanya bisa berhubungan melalui handphone. Wah pasti akan menyenangkan sekali.
Namun apakah kemungkinan ada yang terjebak dengan zona nyaman di rumah aja dan malas untuk kembali beraktivitas? Haha saya rasa masih ada yang seperti itu, apalagi untuk orang-orang yang cenderung betah di rumah saja pasti tidak cukup terpengaruh.
Selama pandemi COVID-19 beberapa lembaga menutup layanan, misalnya KUA. Bagi yang akan menikah dan akan mendaftar ke KUA saat pandemi tidak akan dilayani. Jadi terpaksa harus mengundur pernikahan atau melakukan pernikahan secara agama dulu dan belum bisa tercatat secara hukum. Nah dengan keadaan seperti ini, setelah wabah COVID-19 selesai mungkin saja KUA akan diserbu oleh calon pengantin atau pun pasangan yang sudah menikah secara agama, juga akan banyak pesta-pesta atau resepsi pernikahan di berbagai tempat.
Selain tentang pernikahan, jama’ah haji dan umroh juga tidak bisa pergi ke tanah suci Mekah selama pandemi karena di sana sudah menutup dan tidak menerima jama’ah sejak COVID-19 mulai menyebar. Setelah COVID-19 berakhir mungkin tanah suci Mekah akan dipenuhi jama’ah haji dan umroh yang sempat tertunda melaksanakan ibadah tersebut dari seluruh dunia. Kira-kira bagaimana situasinya nanti ya? 
Beberapa situasi tersebut yang terlintas dipikiran saya saat ditanya apa yang akan terjadi setelah wabah COVID-19 berakhir. Hanya bayangan pribadi ya. Itu pun saya membayangkan hal-hal yang ringan dan positif-positif saja, terlepas dari pembahasan yang berat-berat atau yang berhubungan dengan perekonomian, politik atau apa saja tentang negara.
Apa nih yang terlintas di benak kalian ketika mendapat pertanyaan seperti itu? Situasi seperti apa yang kalian bayangkan? Share yaa di kolom komntar. Saya senang lho membaca cerita-cerita kalian hehe.
Continue reading Bayangkan Seandainya COVID-19 Berakhir

Sabtu, 25 April 2020

MANA JENIS MASKER TERBAIK?


Beberapa waktu yang lalu masker sempat menjadi barang langka yang diburu banyak orang. Sesaat setelah berita COVID-19 masuk ke Indonesia, banyak sekali orang panik. Mereka berburu masker, menimbun, dan menjual dengan harga tinggi yang tidak wajar. Sebelum COVID-19 masuk ke Indonesia, negara kita ini sudah banyak mengekspor masker ke negara-negara yang lebih dulu terkena COVID-19.  Bahkan tidak jarang penjual online yang ikut menjual masker dengan harga yang tidak masuk akal. Produksi masker semakin menurun, sementara permintaan semakin meningkat, maka tidak heran  kalau harga masker melambung tinggi bahkan dari produsennya.

Namun saat ini hingga artikel  ini ditulis, keadaan masker sudah lebih membaik. Beberapa hari yang lalu pas ke minimarket saya melihat ada stok masker tersedia. Katanya, harganyapun sudah lebih normal. Saya kurang tahu pasti harganya berapa karena tidak beli dan tidak tanya hehe. Masyarakat sudah banyak yang beralih menggunakan masker kain. Jadi produsen pun bisa memproduksi masker seperti semula, dan harga masker normal lagi deh.

Jenis Masker

Ada banyak jenis masker, terutama bahannya. Masker terbuat dari berbagai bahan yang berbeda-beda. Namun ada 3 jenis masker yang selama pandemi ini dikenal dan banyak dicari masyarakat.

Masker Bedah
Merk masker bedah yang paling banyak dicari adalah Sensi. Saya sendiri bahkan tidak tahu mengapa orang banyak memburu masker merk Sensi haha. Awalnya, sebelum COVID-19 menyebar masker bedah bebas dan sah saja dipakai siapa saja. Tapi saat terjadi wabah dan masker mulai langka, masker bedah lebih diutamakan digunakan untuk para tenaga medis karena mereka lebih membutuhkan untuk melindungi dari virus Corona yang dibawa oleh pasien positif COVID-19. Selain tenaga medis, masker ini juga dianjurkan digunakan oleh orang yang sakit karena mereka membutuhkan keamanan lebih dan agar penyakit tidak menular ke orang sehat. Masker jenis ini cukup efektif untuk dipakai menangkal virus Corona

Masker N95
Masker N95 juga diutamakan digunakan untuk tenaga medis. Masker ini jauh lebih tebal dibandingkan masker bedah, jadi dipastikan virus tidak bisa menembus. Masker N95 berukuran pas menutup mulut dan hidung saja. Harganya pun jauh lebih mahal, makanya tidak banyak orang yang mencari. Selain harganya cukup mahal, masker jenis ini juga tidak cocok untuk digunakan sehari-hari karena saking tebalnya bahan, justru membuat sesak napas kalau digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Masker Kain
Setelah pemerintah mengumumkan bahwa masker kain dapat digunakan sebagai alternatif, masyarakat pun banyak yang memproduksi dan membeli masker kain. Masker kain disarankan digunakan untuk orang yang sehat. Meskipun tidak seefektif masker bedah dan N95, masker kain sudah cukup dapat menangkal virus Corona hingga 70% asalkan memenuhi persyaratan yang benar. Masker kain yang baik yaitu tersusun atas 3 lapis, lapisan terluar bersifat tahan air, lapisan tengah sebagai filter atau penyaring, dan lapisan terdalam bersifat menyerap.

Apakah menggunakan masker ada aturan dan cara-cara yang benar? Sudah pasti ada. Meskipun sudah menggunakan alat pelindung, sebisa mungkin tetap mengikuti protokol kesehatan yang benar.

Jaga jarak aman minimal 1 meter. Aturan ini masih tetap berlaku untuk yang menggunakan masker agar lebih aman.

Gunakan masker yang berukuran pas, dapat menutupi hidung hingga dagu tanpa ada bagian yang longgar. Untuk anak-anak gunakan masker khusus anak-anak juga agar ukuran pas.

Tidak berulangkali memegang masker dan wajah. Sebelum memasang dan melepas, atau memperbaiki posisi masker harus dipastikan tangan sudah dicuci dan dalam kondisi yang bersih agar virus tidak berpindah dari dan ke tangan.

Gunakan masker dalam waktu yang tidak terlalu lama maksimal 4 jam. Setelah 4 jam masker harus segera diganti dan tidak seharusnya untuk terus dipakai.

Ikuti cara membuang atau melepas masker yang benar. Masker harus dipegang pada bagian tali dan jangan dipegang bagian depan atau dalam. Untuk masker sekali pakai, buang langsung ke tempat  sampah. Kalau tidak bertemu dan tidak ada tempat sampah, masukkan masker ke dalam kantong plastik dulu, tutup rapat, dan buang saat sudah ada tempat sampah. Sedangkan untuk masker kain, cuci segera jika memungkinkan. Atau kalau terpaksa tidak bisa mencucinya, masukkan ke dalam kantong plastik, tutup rapat, bawa pulang, langsung cuci menggunakan sabun dan air mengalir.


Ingatlah, kita harus selalu waspada, tetap melindungi diri, dan tidak boleh panik berlebihan. Tetap ikuti protocol kesehatan yang benar agar terhindar dari virus Corona. Selalu ikuti juga perkembangan tentang COVID-19 dan jangan sampai termakan berita hoaks. Semoga kita semua sehat selalu dan tetap dalam lindungan-Nya. Amiin

Continue reading MANA JENIS MASKER TERBAIK?

Jumat, 24 April 2020

SOCIAL DISTANCING DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG

social_distancing

Istilah social distancing seharusnya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Tapi apakah semua tahu dan paham apa itu social distancing? Aku yang tinggal di desa mengamati bahwa ternyata tidak semua tahu tentang apa itu social distancing, apalagi masyarakat desa yang belum melek teknologi. Yang mereka tahu hanyalah saat ini sedang mewabah COVID-19 dan masyarakat tidak boleh keluar rumah. 

Social distancing adalah tindakan yang dilakukan untuk menghambat atau mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular. Intinya adalah menjaga jarak antara satu orang dengan orang lain agar orang sehat tidak tertular penyakit menular. Tidak boleh ada kegiatan berkerumun atau kegiatan yang melibatkan adanya orang banyak di suatu tempat. Apakah semudah itu menerapkan aturan social distancing? Nyatanya tidak. Masih banyak sekali orang yang melanggar aturan tersebut. Sulit memang menyatukan isi ribuan kepala. Ada yang setuju, banyak juga yang menentang. Aku akan mencoba menjadi seseorang yang netral dan ingin menjabarkan tentang social distancing menurut beberapa sudut pandang berdasarkan kacamataku.

Pemerintahan
Aturan social distancing tentu saja merupakan aturan yang dibuat dan dikeluarkan oleh pihak pemerintah. Menurut pemerintah, social distancing merupakan salah satu cara yang bisa menghambat bahkan menghentikan persebaran COVID-19 karena meminimalkan kegiatan berkerumun dan menjaga jarak. Tapi aku percaya kalau pemerintahan pun sebenarnya bingung untuk mencari solusi terbaik demi menyelamatkan masyarakatnya. Mereka pun juga pasti sadar akan terjadi pro-kontra di tengah masyarakat terhadap aturan tersebut. Namun, apapun yang terjadi pemerintah harus tetap mengambil keputusan  terbaik menurut mereka yaitu social distancing dan work from home (bekerja dari rumah). Selain social distancing, pemerintah juga berusaha membantu sedikit meringankan perekonomian masyarakat, seperti menggratiskan listrik selama 3 bulan. Saat ini beberapa pemerintah daerah sudah menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) karena COVID-19 sudah terlalu cepat menyebar ke berbagai wilayah.

Kesehatan
Pihak tenaga medis tentunya sudah bekerjasama dan sepakat dengan pemerintah bahwa social distancing merupakan salah satu solusi terbaik untuk memutus rantai persebaran COVID-19. Hingga hari ini sudah cukup banyak tenaga medis yang meninggal karena tertular COVID-19 dari pasien yang ditanganinya. Mereka benar-benar meminta dan memohon kepada masyakat untuk tidak keluar rumah dulu. Perawatan untuk pasien COVID-19 sendiri juga harus dengan hati-hati, waspada dan membutuhkan perjuangan yang cukup berat. Mereka tidak meminta banyak, hanya meminta masyarakat untuk mengikuti aturan pemerintah dan mengikuti prosedur kesehatan yang benar untuk membantu perjuangan mereka menyelamatkan nyawa banyak orang.

Agama
Jika pemerintah dan tenaga kesehatan menganjurkan untuk melakukan social distancing, bagaimana menurut sudut pandang keagamaan?
Social distancing ini salah satunya juga diterapkan pada tempat-tempat ibadah. Masyarakat dianjurkan untuk beribadah di rumah masing-masing. Namun banyak sekali pro-kontra dari aturan menutup tempat ibadah untuk sementara waktu ini. Bahkan sempat ada video viral yang menunjukkan seseorang marah-marah karena tidak diijinkan beribadah di masjid. Menurut sebagian orang, tidak perlu melakukan penutupan tempat-tempat ibadah karena penyakit datangnya dari Allah SWT dan tidak perlu takut dengan virus atau penyakit apapun. Jadi sebaiknya tetap beribadah di tempat ibadah seperti biasanya, memperbanyak doa bersama dan menyerahkan semuanya kepada Allah. Namun ada juga pihak keagamaan yang mendukung social distancing dengan menutup tempat ibadah sementara waktu demi keamanan bersama. Bagaimana menurutmu?

Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian terbanyak yang terkena dampak COVID-19. Masyarakat terdiri atas berbagai golongan, berbagai pekerjaan, berbagai tingkat ekonomi, dsb. Mereka juga memiliki pendapat masing-masing terhadap social distancing. Masyarakat yang bekerja di dalam ruangan dan tingkat ekonomi menengah ke atas mungkin masih dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Mereka bisa bekerja dari rumah dan kemungkinan masih bisa bertahan hidup dengan dana darurat yang dimiliki. Namun masyarakat yang bekerja di luar ruangan, tingkat ekonomi menengah ke bawah, apalagi pekerja harian, banyak diantara mereka yang menentang aturan tersebut. Menurut mereka aturan tersebut sangat merugikan masyarakat kecil karena pekerjaan mereka terhambat, penghasilan menurun drastis dan sulit mencari sumber penghasilan.

Nah itu tadi sedikit uraian dari pengamatanku sebagai orang awam yang kurang paham dunia pemerintahan, agama, maupun kesehatan mengenai social distancing menurut berbagai sudut pandang hehe. Kira-kira kalian lebih setuju kepada siapa? Silakan sharing di kolom komentar yaa
Continue reading SOCIAL DISTANCING DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG

Kamis, 23 April 2020

MENJAGA DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI VIRUS CORONA

cara_menghindari_virus_corona

Setiap lembaga maupun setiap pemerintahan memerintahkan kita untuk selalu tetap waspada dan menjaga diri supaya tidak sampai ikut tertular COVID-19. Begitu cepatnya virus corona ini berpindah tempat dan menginfeksi seseorang hingga pemerintah pun tidak pernah bosan menghimbau masyarakatnya untuk sebisa mungkin selalu berdiam diri di rumah. Yuk ikuti saja usaha pemerintah tersebut demi memutus rantai persebaran virus corona ini.

Menjaga agar tidak tertular virus corona bisa dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Jika setiap orang punya kesadaran diri untuk menjaga dirinya dan keluarganya masing-masing pasti akan lebih cepat tertangani. Tapi nyatanya tidak semudah itu. Masyarakat bukannya tidak sadar, bukannya tidak takut, namun kebutuhan makan dan kebutuhan sehari-hari tidak bisa ditunda sehingga terpaksa mematikan dan menghilangkan ketakutan dan kekhawatiran demi bisa bertahan hidup. Aku yakin banyak diantara mereka yang semaksimal mungkin melindungi dirinya selama bekerja.

Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman. Slogan itu sudah sering sekali kita dengar dan lihat. Ya, kebersihan tetap harus dijaga kapanpun dan dimanapun bahkan saat tidak ada virus berbahaya sekalipun. Saat terjadi wabah virus seperti sekarang ini adalah saatnya untuk meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan. Cuci tangan menggunakan sabun adalah salah satu cara termudah yang bisa kita lakukan untuk menghindari virus. Cuci tangan harus dilakukan sesering mungkin, misalnya sebelum makan atau menyentuh makanan, setelah menyentuh barang-barang yang rentan ditempeli virus, setelah memegang hewan peliharaan, dan sebagainya. Buah dan sayur atau apapun yang baru dibeli sebaiknya dicuci jika bisa dicuci.  Pakaian yang dipakai ketika keluar rumah juga sebaiknya langsung direndam dengan detergen atau sabun untuk mematikan virus dan bakteri serta kuman yang menempel disana. Sebelum mengangkat baju bersih pun pastikan tangan sudah dalam keadaan bersih.  Saat keluar rumah usahakan untuk membawa hand sanitizer. Jika ada tempat yang menyediakan untuk cuci tangan sebaiknya sesegera mungkin cuci tangan. Sudah banyak tempat yang menyediakan air dan sabun untuk kita bisa mencuci tangan. Kalaupoun terpaksa tidak ada tempat cuci tangan, gunakan saja sanitizer sesegera mungkin dan cuci tangan sampainya di rumah atau saat sudah bertemu dengan tempat cuci tangan.

Menerapkan Social Distancing
Social distancing sudah diterapkan sejak awal virus corona ini masuk ke Indonesia hingga muncul tagar #dirumahaja. Menurutku cara ini cukup efektif untuk memutus persebaran virus Corona. Namun, kembali lagi pada alasan-alasan beberapa orang tidak bisa berdiam diri di rumah, jadilah peraturan ini tidak bisa berjalan seefektif mungkin. Kalaupun terpaksa keluar rumah sebaiknya menghindari orang-orang yang berkerumun, mengingat virus corona dapat berpindah ke tubuh orang lain melalui percikan air liur dan ingus. Jika berada di tempat umum dengan orang banyak kita dianjurkan untuk memberi jarak minimal 1 meter karena virus corona tidak hidup di udara. Percikan air liur dan ingus juga tidak melompat dengan jarak 1 meter. Bertemu orang pun juga tidak disarankan untuk berjabat tangan. Kalau ingin menyapa orang lain sapalah saja hanya dengan melambaikan tangan, mengangguk, atau membungkukkan badan.

Hindari Menyentuh Mata, Hidung, dan Mulut
Sebelum memastikan tangan bersih, diusahakan untuk tidak menyentuh area wajah seperti mata, hidung, dan mulut. Organ-organ tersebut merupakan pintu masuk virus ke dalam tubuh manusia karena terdapat cairan atau lendir. Virus dapat hidup dan berkembang di dalam tubuh makhluk hidup. Mengapa begitu? Tentang virus ini sudah aku bahas DISINI

Bersin dan Batuklah dengan Benar
Bersin dan batuk pun ada etikanya bahkan meskipun tidak ada virus berbahaya seperti corona ini, saat batuk dan bersin diusahakan untuk menutup dengan tangan. Namun sekarang dianjurkan untuk menutup mulut dengan siku saat bersin dan batuk jika tidak memakai masker agar percikannya tidak mengenai orang lain. Pakaian pun juga sesegera mungkin di cuci dengan bersih. Masker sekali pakai juga harus dibuang dengan cara yang benar, dibuang di tempat sampah.

Jika Demam, Batuk, Sulit Bernapas Segera Berobat
Demam, batuk, dan sesak napas merupakan beberapa ciri yang muncul saat terinfeksi virus corona. Jika kita mengalami satu atau lebih gejala tersebut, sebaiknya mengisolasi mandiri dulu di rumah. Namun jika selama 7 hingga 14 hari semakin memburuk dan menunjukkan tanda-tanda tidak sembuh sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter atau unit kesehatan terdekat agar segera diketahui dan bisa mengikuti panduan selanjutnya.

Update Informasi dan Ikuti Saran dari Tenaga Kesehatan
Sebaiknya kita aktif menggali informasi setiap hari tentang perkembangan COVID-19 melalui sumber terpercaya. Informasi bukan untuk menambah kekhawatiran atau ketakutan, tapi dengan informasi terbaru seharusnya dapat menambah kewaspadaan dan meningkatkan usaha-usaha untuk menjaga diri. Waspada boleh, tapi sebaiknya tidak panik berlebihan karena kepanikan dan kekhawatiran berlebih justru dapat menurunkan sistem imunitas yang akhirnya memberikan jalan mudah virus untuk masuk ke dalam tubuh. Jangan sampai lupa untuk selalu mengikuti anjuran atau saran dari tenaga kesehatan.

Bagi orang-orang yang baru datang dari tempat yang bertanda zona merah atau baru mengunjungi area yang terkena COVID-19 sebaiknya juga mengikuti panduan kesehatan sebagai berikut:

  • Mengikuti panduan kesehatan seperti yang sudah dijabarkan di atas tadi.
  • Tetap di rumah jika mulai merasa tidak sehat bahkan dengan gejala ringan seperti sakit kepala, batuk, flu hingga benar-benar pulih.
  • Jika demam, batuk, sulit bernapas, segera dapatkan saran medis. Beritahukan riwayat perjalanan atau kontak terakhir.
  • Jika ada anggota keluarga yang merasa kurang sehat, cuci pakaian secara terpisah, gunakan sarung tangan saat memegang pakaian kotor dan cuci tangan setelah menyentuh atau melakukan apapun.

Sumber: who.int
Continue reading MENJAGA DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI VIRUS CORONA

Rabu, 22 April 2020

MENEBAR KEBAIKAN SAAT PANDEMI COVID-19


Suatu wilayah yang sedang mengalami wabah tentu saja banyak membutuhkan bantuan baik dari segi materi maupun non materi. Inilah kesempatan untuk saling berbagi dan memperbanyak amal kebaikan. Seperti saat ini sedang terjadi wabah COVID-19 di berbagai daerah tepat sekali untuk kita menebar banyak kebaikan untuk sesama. Banyak orang yang tidak bisa bekerja demi berperan serta menekan penyebaran virus penyebab COVID-19 ini. Ada juga yang harus diam di rumah melakukan isolasi mandiri, namun masih ada orang-orang yang tetap keluar rumah bekerja untuk menyambung kehidupan. Aku tidak ingin berkomentar banyak atas apa yang sedang terjadi saat ini.

Sedikit bantuan yang kita berikan di masa seperti ini akan sangat membantu beban orang lain. Bagi kita yang tidak berdampak alangkah baiknya jika ikut membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang terkena dampak wabah ini. Cukup lakukan hal-hal yang bisa dilakukan, sedikit atau banyak pasti akan sangat disyukuri oleh siapapun yang kita bantu. Ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan jika ingin benar-benar membantu meringankan beban saudara-saudara kita.

Memberikan makanan


Setiap manusia tidak bisa lepas dari makanan. Kebutuhan pokok yang bisa kita berikan kepada orang lain salah satunya adalah makanan, baik itu berupa bahan atau makanan siap makan karena merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa ditunda. Banyak sekali orang yang bisa kita bantu dengan makanan, misalnya tetangga atau orang yang tidak bisa bekerja dan sama sekali tidak bisa mendapatkan penghasilan, atau orang yang harus melakukan isolasi mandiri. Selain itu, menyediakan makanan gratis kepada para pekerja jalanan pun tentu sangat membahagiakan mereka, seperti tukang ojek, sopir angkutan, sopir Taxi, tukang becak, dan sebagainya. Pernah aku menjumpai ada kotak makanan gratis di sebuah tempat di pinggir jalan dan di halaman sebuah masjid. Disitu tersedia kotak untuk menaruh makanan bungkus, siapa saja boleh memberikan, demikian juga siapa saja boleh mengambil secara gratis. Bagi yang merasa keberatan untuk menyumbang makanan dalam jumlah banyak, bisa mencontoh cara ini. Misalnya, beberapa orang bersepakat untuk menyediakan makanan bungkus sesuai kemampuannya dan dikumpulkan bersama-sama dalam sebuah kotak makan gratis tersebut.  Dengan begitu saja kita sudah berbagi kan?

Memberikan donasi


Penggalangan dana sudah cukup banyak dilakukan oleh para influencer, selebgram, artis, maupun lembaga-lembaga untuk membantu orang-orang yang berdampak COVID-19. Kita dengan mudah dapat berdonasi ke siapa saja, baik melalui penggalangan dana atau langsung kepada orang yang ingin kita bantu. Kalau pada poin pertama sudah kubahas tentang makanan, untuk poin kedua tentang donasi ini kita bisa memberikan donasi berupa uang, masker, hand sanitizer atau APD lainnya yang saat ini sedang banyak dibutuhkan. Kita bisa berdonasi uang jika memang mampu. Berdonasi uang tidak harus selalu dalam jumlah besar, tetapi semampunya saja. Percayalah bahwa Allah akan membalas segala sesuatu sesuai dengan yang kita sudah lakukan. Jika ada rezeki lebih tidak ada salahnya berdonasi masker, hand sanitizer atau APD lainnya karena masih banyak tenaga kesehatan yang membutuhkan perlengkapan tersebut. Semua yang didonasikan pasti akan sangat bermanfaat. Yuk berdonasi mulai sekarang!

Memberikan tip lebih

Selama berdiam diri di rumah dianjurkan untuk membeli kebutuhan melalui online supaya tidak sering keluar rumah, misalnya membeli makanan atau bahan kebutuhan lain. Ketika membeli online barang akan diantarkan oleh kurir. Nah ini lah saatnya untuk berbagi yaitu dengan memberikan tip atau uang lebih kepada kurir diluar uang pembayaran wajib. Seorang kurir tentu saja tetap merasa khawatir. Tapi karena demi menyambung hidup mereka tetap bekerja mengantarkan barang pesanan orang dan terpaksa harus bertemu dengan orang yang berbeda-beda setiap harinya. Resiko untuk tertular virus Corona cukup besar. Dengan memberikan uang lebih, kita sudah berbagi kebaikan dan sedikit memberikan kebahagiaan untuk mereka.

Membeli dagangan warung tetangga atau teman sendiri

Jika ada tetangga yang memiliki warung atau toko ada baiknya ikut membantu mereka dengan membeli barang dagangannya. Eh tapi usahakan tidak ngutang lho ya hehe. Kita butuh barangnya, mereka butuh uangnya. Jangan sampai kita justru memberikan kesedihan dan beban untuk mereka. Demikian juga jika ada teman yang berjualan alangkah baiknya jika kita ikut membeli. Meskipun harganya cenderung lebih mahal dibandingkan di tempat lain tidak apa-apa. Anggap saja beramal dan membantu kehidupannya. Terkadang kalau harus memberikan uang atau barang lain secara langsung kita merasa keberatan, maka dengan cara membeli dagangannya lah kita membantu.

Ikut serta menjadi relawan medis atau tim penyemprot desinfektan


relawan


Banyak dijumpai edaran yang menginformasikan bahwa di beberapa rumah sakit sedang membutuhkan relawan untuk menangani pasien COVID-19. Biasanya ada kualifikasi tertentu untuk bisa ikut menjadi tim relawan tersebut. Namun jika memang tidak memenuhi kualifikasi cobalah untuk mencari cara lain, misalnya menjadi tim penyemprot desinfektan. Kalau untuk tim penyemprot ini tidak selalu membutuhkan kualifikasi tertentu seperti relawan medis di rumah sakit. Seperti di daerah ku kemarin juga ada penyemprotan desinfektan dan diberikan kesempatan kepada pemuda yang sanggup dan berkenan membantu untuk bergabung menjadi tim penyemprot desinfektan tersebut. Itu juga termasuk perbuatan sederhana tapi sudah berarti menebar kebaikan kan?

Penyemprotan desinfektan mandiri di lingkungan sekitar


desinfektan


Melanjutkan poin di atas, jika memang tidak menemukan lembaga atau sekelompok orang yang mencari relawan, kita bisa menggerakkan orang-orang di sekitar rumah untuk bekerja sama membuat desinfektan dan melakukan penyemprotan mandiri. Dengan cara ini saja kita sudah membantu usaha pemerintah dalam memutus rantai penyebaran virus Corona. Berbuat baik tidak harus selalu dalam bentuk memberi atau menerima barang, tetapi dalam bentuk tindakan pun dapat disebut sebagai berbuat baik.

Sebenarnya masih banyak sekali cara-cara untuk menebar kebaikan di masa terjadi pandemi Corona ini. Yang aku sebutkan di atas hanyalah contoh kecil berbuat baik. Sudah berbuat baik apa kamu hingga hari ini? Share yuk di kolom komentar!
Continue reading MENEBAR KEBAIKAN SAAT PANDEMI COVID-19

Selasa, 21 April 2020

DAMPAK COVID-19 TERHADAP WANITA INDONESIA

stay_at_home

Sudah sekitar satu bulan kita dianjurkan untuk berdiam diri di rumah saja akibat adanya virus Corona yang tersebar diberbagai daerah. Sebegitu cepat dan mudahnya virus ini menular antar manusia sehingga pemerintah pun terpaksa membuat aturan seperti itu. Untuk menerapkan lockdown total seperti negara tetangga sangat tidak memungkinkan karena berbagai alasan. Hanya sebatas pembatasan sosial yang bisa dilakukan untuk menekan penyebaran virus Corona ini di Indonesia. Itu saja sudah banyak menimbulkan pro-kontra terhadap aturan tersebut. Ya, itu hal yang wajar karena penduduk Indonesia merupakan penduduk dengan berbagai lapisan dan berbagai mata pencaharian.  

Bosan, jenuh, bingung mau ngapain tidak jarang dikeluhkan. Tapi bagaimana lagi hanya itu cara yang setidaknya bisa kita lakukan untuk membantu pemerintah dalam menangani COVID-19. Sudah banyak korban berjatuhan, bahkan dari tenaga medis yang harus berdiri di garda terdepan banyak yang gugur dalam menangani wabah ini. Masih tegakah kita untuk tidak mengikuti aturan pemerintah? Meskipun bukan sebagai tenaga medis alangkah baiknya jika kita ikut berperan dalam menghadapi wabah COVID-19 ini dengan cara menjaga diri sendiri dan keluarga terlebih dahulu. Diam saja di rumah dan tidak perlu keluar jika memang tidak ada kepentingan mendesak.

COVID-19 ini sudah pasti membawa dampak besar bagi kehidupan sehari-hari. Dampakya sudah jelas kita rasakan. Anak-anak sekolah harus belajar di rumah untuk sementara waktu, pekerja kantor harus bekerja dengan sift dan tidak boleh ada kegiatan berkumpul, bahkan banyak yang harus melakukan pekerjaan dari rumah, para pedagang juga kebingungan untuk menjajakan dagangannya, dan banyak lagi dampak lain dari berbagai sektor kehidupan yang pastinya akan menjadi sangat panjang apabila diuraikan disini. Namun aku akan menyempitkan bahasan ini dengan mengangkat judul “Dampak COVID-19 Terhadap Wanita Indonesia”. Mengapa hanya wanita? Kebetulan aku adalah seorang wanita, dan hari ini tepat tanggal 21 April yang berarti sebuah tanggal untuk memperingati  perjuangan Kartini, seorang pahlawan yang berjasa untuk emansipasi wanita Indonesia.

Cukup banyak dampak COVID-19 terhadap kehidupan wanita Indonesia, baik wanita lajang, ibu rumah tangga di rumah, maupun ibu rumah tangga yang berkarir. Aku akan mencoba menyebutkan beberapa dampak yang dialami para wanita Indonesia akibat COVID-19 ini.

work_from_home

·      Bekerja dari rumah
Kita tahu banyak sekali wanita karir di Indonesia ini, baik yang sudah menikah ataupun belum. Bekerja dari rumah bisa meningkatkan tingkat stress karena tidak bertemu rekan kerja secara langsung dan hanya berkomunikasi via handphone. Kalau biasanya saat jam istirahat bercanda tawa dengan teman, tapi saat bekerja dari rumah harus mencari cara untuk menghilangkan kebosanan dan kejenuhan sendiri. Bagi seorang ibu bisa jadi pekerjaan akan sedikit terganggu apalagi jika sedang memiliki anak kecil, namun hal itu terkadang justru bisa menjadi penyemangat.

·      Lebih dekat dengan anak dan keluarga
Masih berkaitan dengan poin pertama, bekerja dari rumah membuat lebih dekat dengan anak dan keluarga seharian. Kalau biasanya setengah hari dihabiskan untuk bekerja di tempat kerja, kali ini bisa seharian penuh di rumah, bekerja sambil memantau keluarga, banyak waktu untuk sekedar ngobrol dengan keluarga. Kira-kira kamu lebih memilih bekerja di tempat kerja atau di rumah nih?

ibu_dan_anak

·      Tugas ibu bertambah banyak karena mendampingi anak belajar dari rumah
Seorang ibu memang sudah memiliki pekerjaan cukup banyak di rumah. Ibu harus memasak, mengurus rumah, dan mengurus anak.  Dengan adanya wabah COVID-19 ini menjadikan pekerjaan ibu bertambah lagi. Ibu yang memiliki anak usia sekolah harus berperan mendampingi anak belajar secara online menggantikan peran guru di sekolah. Mungkin itu cukup merepotkan bagi sebagian orang tua, apalagi kalau orang tua belum pernah mendapat pendidikan yang layak akan sangat sulit mengikuti cepatnya perkembangan teknologi ini. Seperti di daerah pedesaan lebih banyak ibu yang belum paham betul tentang teknologi dan pelajaran sekolah anak, sehingga hal itu akan menyulitkan ibu dalam mendampingi anak belajar. Bahkan tidak jarang terdengar keluh kesah orang tua, khususnya ibu terhadap tugas-tugas sekolah anaknya. Demikian juga dengan wanita karir. Ibu yang bekerja pun akan mendapat tambahan pekerjaan mendampingi anak belajar di rumah. Yang biasanya hanya mengantar anak ke sekolah, kali ini harus mendampingi sendiri di rumah.

·      Keterampilan memasak lebih terasah
Wanita yang biasanya lebih banyak disibukkan dengan aktivitas di luar ruangan, saat ini justru banyak wanita yang menyibukkan diri di rumah dengan kegiatan memasak. Banyaknya waktu di rumah membuat mereka bosan, jenuh, dan akhirnya mencari resep-resep baru untuk mencoba memasaknya kembali. Cukup banyak aku jumpai di sosial media yang mengunggah foto hasil masakan mereka, seperti membuat kue, roti kering, camilan, dan berbagai makanan lain. Kalau kamu bagaimana nih? Sudah mencoba resep apa saja? hehe

·      Kesulitan mengatur keuangan
Tidak bisa dipungkiri bahwa COVID-19 ini berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat. Banyak sekali orang-orang yang terganggu pekerjaannya sehingga mereka kesulitan dengan keuangan. Hal ini juga pasti membuat wanita sebagai ibu rumah tangga merasa pusing memutarkan uang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.


·      Kondisi kulit membaik atau justru memburuk
Berdiam diri di rumah juga bisa mempengaruhi keadaan kulit tubuh kita. Sudah pasti dong. Eh tapi justru membaik atau memburuk nih? Saat berangkat bekerja atau beraktivitas di luar ruangan biasanya tubuh terpapar sinar matahari dan terkena debu-debu polusi. Selama social distancing ini tentunya keadaan berbanding terbalik dong ya. Tubuh lebih jarang terpapar sinar UV dan tidak banyak terkena debu-debu. Keadaan ini seharusnya dapat mengembalikan kulit ke kondisi yang lebih baik karena kulit bisa beristirahat dan tidak terpapar polusi penyebab kotor dan rusaknya kulit. Akan ada lebih banyak waktu untuk menggunakan produk-produk skincare. Bagi wanita yang setiap hari harus menggunakan makeup,  dengan WFH ini seharusnya bisa mengurangi penggunaan makeup dan lebih rutin menggunakan skincare, jadi setidaknya bisa mengembalikan kondisi kulit menjadi lebih baik karena memberikan kesempatan kulit untuk bernapas. Kalau kamu bagaimana? Atau malah memburuk karena banyak aktivitas di rumah dan tidak sempat merawat kulit

Nah itu tadi beberapa dampak yang ditimbulkan akibat wabah COVID-19 terhadap wanita Indonesia. Adakah yang mengalami dampak lain selain yang sudah dijabarkan di atas? Sharing yuk di kolom komentar

Continue reading DAMPAK COVID-19 TERHADAP WANITA INDONESIA

Senin, 20 April 2020

MENGENAL LEBIH DEKAT COVID-19


Istilah COVID-19 sudah bukan menjadi kata asing lagi. Semua orang di seluruh dunia tahu siapa dirinya. Aku ingin mengajak belajar bareng mengenai COVID-19 ini agar lebih tahu dan mengenalnya, tentang apa pengertian COVID-19, kepanjangannya apa atau singkatan dari kalimat apa, dan segala tentangnya. Lho kok mengenal? Bukankah kita sebaiknya berusaha untuk menghindarinya? Hihi justru dengan mengenalnya kita akan tahu lebih dalam segala hal yang ada pada dirinya. Kalau sudah kenal dan paham akan lebih mudah bagi kita untuk memperlakukannya, bukan?

VIRUS SECARA UMUM
Aku akan memulainya dengan penjelasan virus terlebih dahulu karena seperti yang kita tahu bahwa COVID-19 ini adalah golongan virus jenis baru yang sedang mewabah. Pengertian virus secara umum adalah makhluk sangat kecil atau disebut dengan mikroorganisme yang bersifat pathogen (penyebab penyakit), serta tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Hampir di semua tempat terdapat virus. Tidak hanya manusia yang dapat diinfeksi oleh virus, tetapi hewan dan tumbuhan pun dapat terinfeksi karena virus hanya dapat hidup pada tubuh makhluk hidup. Dia juga hanya dapat memperbanyak diri ketika berada di dalam tubuh makhluk hidup, menjajah sel-sel makhluk hidup dan menghancurkannya. Oleh karena itu virus disebut sebagai makhluk parasit (hidup menempel dan merugikan inang)

Struktur tubuh virus sangat sederhana, yaitu hanya tersusun atas materi genetik DNA atau RNA saja yang dibungkus oleh selaput protein, dan dilengkapi dengan kaki yang digunakan untuk menembus atau melukai dan masuk ke dalam sel inang. Virus menumpang pada sel inang untuk memperoleh protein karena tubuhnya tidak memiliki bagian yang seharusnya dapat memproduksi protein, sementara dia saja membutuhkan protein untuk membentuk tubuhnya. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya cacar air, flu, campak, gondong, rubella, hepatitis, herpes, polio, rabies, ebola, AIDS, SARS, dan lain-lain. Pernah flu kan? Nah sudah tahu atau belum kalau kamu flu berarti tubuhmu sedang berperang dengan virus

Menurut ilmu Sains, virus dapat disebut sebagai makhluk hidup sekaligus makhluk mati. Loh kok begitu? Iya, saat berada di dalam tubuh makhluk hidup dia akan aktif dan menjadi makhluk hidup, sesegera mungkin memperbanyak diri karena sudah berada pada tempat yang mendukungnya untuk hidup. Tapi saat berada di luar tubuh, dia akan mengkristal dan seolah-olah mati, padahal dia tidak mati. Saat ada kesempatan masuk ke dalam tubuh, baru deh dia akan beraksi sebagai makhluk hidup lagi.

MENGENAL VIRUS CORONA DAN COVID-19
Saat ini dunia sedang berduka atas mewabahnya virus Corona. Sebenarnya apa sih Virus Corona ini, apa hubungannya dengan COVID-19, bagaimana penularan serta persebarannya hingga bisa menjadi pandemic. Yuk kita bahas

Virus corona / korona / Coronavirus merupakan kelompok virus yang sebenarnya sudah ada sejak lama, terbukti dari adanya penyakit SARS dan MERS yang disebabkan oleh virus dari kelompok Coronavirus ini. Namun Desember 2019 lalu ditemukan kembali virus baru dari kelompok Coronavirus yang kemudian disebut dengan SARS-COV-2 yang pertama kali menginfeksi penduduk yang berada di Wuhan, China. Nah infeksi akibat virus SARS-COV-2 inilah yang disebut dengan COVID-19 yang merupakan singkatan dari Corona Virus Disease 2019. Virus ini memiliki bentuk bulat dan memiliki seperti batang yang keluar dari tubuhnya. Ciri hidup lain dari virus corona sama seperti virus pada umumnya yang sudah aku jabarkan di atas tadi. Virus corona dapat menyerang siapa saja baik bayi, anak-anak, dewasa, hingga manula. Namun efeknya akan lebih fatal bila terjadi pada manula, ibu hamil, balita, orang dengan riwayat penyakit tertentu, perokok, dan orang dengan imunitas lemah. Gangguan yang ditimbulkan yaitu pada sistem pernapasan, baik infeksi ringan, berat hingga mematikan.

Dari mana asal Virus Corona penyebab COVID-19 ini?
Pembawa virus ini (katanya) salah satunya adalah kelelawar. Virus hidup pada air liur kelelawar. Hewan lain yang dipercaya juga membawa virus corona adalah ular. Hewan-hewan tersebut tidak seharusnya untuk dikonsumsi oleh manusia. Namun, di Wuhan sana daging hewan-hewan ini justru diperjualbelikan dengan bebas di sebuah pasar dan bebas dikonsumsi. Menularnya virus corona dari hewan ke manusia kemungkinan karena mengonsumsi daging hewan-hewan tersebut. Yang mengejutkan lagi adalah ternyata COVID-19 tidak hanya menular dari hewan ke manusia, tetapi dari manusia ke manusia melalui droplet air liur saat batuk atau bersin.  Aku masih belum berani untuk membagikan info lebih lanjut seputar dari mana asal virus corona ini bermula, karena di luar sana pun masih simpang siur berita yang beredar.

Setelah dari Wuhan, negara-negara lain pun ikut tertular COVID-19, tidak terkecuali Indonesia. Bagaimana tidak, banyak sekali orang-orang yang melakukan perjalanan antar negara dan tentu saja mereka saling bersentuhan dan berkomunikasi. Sedangkan berdasarkan berita yang beredar, manusia yang terinfeksi virus ini tidak keseluruhan menunjukkan gejala, tentu saja akan sulit membedakan mana orang sehat dan mana orang yang terinfeksi virus.  Hingga saat ini Indonesia dan negara lain masih berperang melawan virus yang terus menyebar ke berbagai daerah. Sudah hampir satu bulan masyarakat Indonesia dianjurkan untuk berdiam diri #dirumahaja. Beberapa daerah bahkan sudah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk memutus rantai persebaran COVID-19 ini.
Sebaiknya kita tidak perlu terlalu panik atau takut berlebihan karena justru akan menurunkan sistem imunitas dan akan semakin memudahkan virus untuk masuk dan menyerang tubuh kita. Cara yang paling tepat kita lakukan adalah 5 hal yang sudah dianjurkan oleh pemerintah dan tenaga kesehatan yaitu cuci tangan lebih sering karena jenis virus dapat dihancurkan dengan zat peluntur lemak seperti sabun, menutup mulut dengan siku saat batuk dan bersin agar percikan ludah tidak mengenai orang lain, jangan menyentuh area wajah seperti mata, hidung, mulut karena organ tersebut bisa menjadi jalan masuknya virus ke dalam tubuh., menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter, dan usahakan dirumah saja bila tidak ada kepentingan mendesak. Bila muncul gejala seperti batuk, demam, sesak napas antara 7-14 hari ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Semoga kita semua tetap sehat dan terhindar dari COVID-19. Apalagi sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan Ramadhan dn menyambut hari raya Idul Fitri. Semoga dengan bulan baik ini akan melenyapkan dan mengalahkan virus ini dari bumi tercinta. Amiiin.

Ada berita dan pengalaman apa hari ini tentang COVID-19? Yuk share di kolom komentar

Continue reading MENGENAL LEBIH DEKAT COVID-19