Sabtu, 25 April 2020

MANA JENIS MASKER TERBAIK?


Beberapa waktu yang lalu masker sempat menjadi barang langka yang diburu banyak orang. Sesaat setelah berita COVID-19 masuk ke Indonesia, banyak sekali orang panik. Mereka berburu masker, menimbun, dan menjual dengan harga tinggi yang tidak wajar. Sebelum COVID-19 masuk ke Indonesia, negara kita ini sudah banyak mengekspor masker ke negara-negara yang lebih dulu terkena COVID-19.  Bahkan tidak jarang penjual online yang ikut menjual masker dengan harga yang tidak masuk akal. Produksi masker semakin menurun, sementara permintaan semakin meningkat, maka tidak heran  kalau harga masker melambung tinggi bahkan dari produsennya.

Namun saat ini hingga artikel  ini ditulis, keadaan masker sudah lebih membaik. Beberapa hari yang lalu pas ke minimarket saya melihat ada stok masker tersedia. Katanya, harganyapun sudah lebih normal. Saya kurang tahu pasti harganya berapa karena tidak beli dan tidak tanya hehe. Masyarakat sudah banyak yang beralih menggunakan masker kain. Jadi produsen pun bisa memproduksi masker seperti semula, dan harga masker normal lagi deh.

Jenis Masker

Ada banyak jenis masker, terutama bahannya. Masker terbuat dari berbagai bahan yang berbeda-beda. Namun ada 3 jenis masker yang selama pandemi ini dikenal dan banyak dicari masyarakat.

Masker Bedah
Merk masker bedah yang paling banyak dicari adalah Sensi. Saya sendiri bahkan tidak tahu mengapa orang banyak memburu masker merk Sensi haha. Awalnya, sebelum COVID-19 menyebar masker bedah bebas dan sah saja dipakai siapa saja. Tapi saat terjadi wabah dan masker mulai langka, masker bedah lebih diutamakan digunakan untuk para tenaga medis karena mereka lebih membutuhkan untuk melindungi dari virus Corona yang dibawa oleh pasien positif COVID-19. Selain tenaga medis, masker ini juga dianjurkan digunakan oleh orang yang sakit karena mereka membutuhkan keamanan lebih dan agar penyakit tidak menular ke orang sehat. Masker jenis ini cukup efektif untuk dipakai menangkal virus Corona

Masker N95
Masker N95 juga diutamakan digunakan untuk tenaga medis. Masker ini jauh lebih tebal dibandingkan masker bedah, jadi dipastikan virus tidak bisa menembus. Masker N95 berukuran pas menutup mulut dan hidung saja. Harganya pun jauh lebih mahal, makanya tidak banyak orang yang mencari. Selain harganya cukup mahal, masker jenis ini juga tidak cocok untuk digunakan sehari-hari karena saking tebalnya bahan, justru membuat sesak napas kalau digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Masker Kain
Setelah pemerintah mengumumkan bahwa masker kain dapat digunakan sebagai alternatif, masyarakat pun banyak yang memproduksi dan membeli masker kain. Masker kain disarankan digunakan untuk orang yang sehat. Meskipun tidak seefektif masker bedah dan N95, masker kain sudah cukup dapat menangkal virus Corona hingga 70% asalkan memenuhi persyaratan yang benar. Masker kain yang baik yaitu tersusun atas 3 lapis, lapisan terluar bersifat tahan air, lapisan tengah sebagai filter atau penyaring, dan lapisan terdalam bersifat menyerap.

Apakah menggunakan masker ada aturan dan cara-cara yang benar? Sudah pasti ada. Meskipun sudah menggunakan alat pelindung, sebisa mungkin tetap mengikuti protokol kesehatan yang benar.

Jaga jarak aman minimal 1 meter. Aturan ini masih tetap berlaku untuk yang menggunakan masker agar lebih aman.

Gunakan masker yang berukuran pas, dapat menutupi hidung hingga dagu tanpa ada bagian yang longgar. Untuk anak-anak gunakan masker khusus anak-anak juga agar ukuran pas.

Tidak berulangkali memegang masker dan wajah. Sebelum memasang dan melepas, atau memperbaiki posisi masker harus dipastikan tangan sudah dicuci dan dalam kondisi yang bersih agar virus tidak berpindah dari dan ke tangan.

Gunakan masker dalam waktu yang tidak terlalu lama maksimal 4 jam. Setelah 4 jam masker harus segera diganti dan tidak seharusnya untuk terus dipakai.

Ikuti cara membuang atau melepas masker yang benar. Masker harus dipegang pada bagian tali dan jangan dipegang bagian depan atau dalam. Untuk masker sekali pakai, buang langsung ke tempat  sampah. Kalau tidak bertemu dan tidak ada tempat sampah, masukkan masker ke dalam kantong plastik dulu, tutup rapat, dan buang saat sudah ada tempat sampah. Sedangkan untuk masker kain, cuci segera jika memungkinkan. Atau kalau terpaksa tidak bisa mencucinya, masukkan ke dalam kantong plastik, tutup rapat, bawa pulang, langsung cuci menggunakan sabun dan air mengalir.


Ingatlah, kita harus selalu waspada, tetap melindungi diri, dan tidak boleh panik berlebihan. Tetap ikuti protocol kesehatan yang benar agar terhindar dari virus Corona. Selalu ikuti juga perkembangan tentang COVID-19 dan jangan sampai termakan berita hoaks. Semoga kita semua sehat selalu dan tetap dalam lindungan-Nya. Amiin

2 komentar:

  1. Sekedar menambahkan mbak, untuk masker sekali pakai, sebaiknya dirusak dulu sebelum dibuang. Hal ini untuk mencegah masker bekas dipakai ulang, sengaja maupun tidak.

    Sama satu lagi, kalau konteksnya kita mengirim ke negara lain, itu bukan impor, tapi ekspor 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener banget emang harus dirusak dulu, makasih udah ditambahin

      Astaga iya ya kok bisa gagal fokus harusnya ekspor jadi impor wkwk makasih sudah diingatkan ☺️

      Hapus

Halo, berkomentarlah dengan sopan ya karena kata-katamu adalah cerminan dirimu. Thank you sudah mampir.